REPUBLIKNEWS.CO.ID, Buton Tengah – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan safari Ramadhan di Kecamatan Mawasangka yang dirangkaikan dengan peringatan Nuzul Quran di Masjid Raya Nurul Yakin, Rabu (28/04/2021) malam.
Peringatan tersebut dibuka dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Buteng H. Samahuddin, Kepala Kemenag Buteng Khalifah, masyarakat serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Buteng.

Suasana pelaksanan kegiatan peringatan Nuzul Qur’an di Masjid Nurul Yakin Kecamatan Mawasangka. Foto: istimewa
Kepala Kemenag Buteng Khalifah, dalam sambutan hikmahnya menuturkan bahwa peringatan Nuzul Qur’an merupakan momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan mentadabburi kitab suci Al-Qur’an.
“Al Qur’an merupakan kitab suci yang hingga saat ini masih diyakini terjaga keasliannya oleh umat muslim. Sebagaimana firman Allah yang artinya Kami yang menurunkan Al Qur’an kata Allah, maka kami yang akan menjaga di akhir zaman,” ucap Khalifah.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, Khalifah mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir melalui malam Nuzul Qur’an agar Al-Qur’an hendaknya dijadikan sandaran atau pedoman hidup.
“Untuk dijadikan sandaran hidup yang mesti dilakukan adalah dengan memaknai isi kandungan Al Qur’an dan alhamdulillah di Buton Tengah telah ada 161 pondok pengajian dan beberapa pondok pesantren yang ta’limnya fokus untuk menghafal Al Qur’an,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Khalifah, kebiasaan mendalami dan memahami Al-Qur’an mesti dipelihara agar tidak terjerumus pada hal yang sesat.
“Jadi dalam memahaminya Islam ini, khususnya Al-Qur’an terbagi atas 2, yakni golongan ekstrim kiri dan kanan. Ekstrim kiri yang disebut dengan liberalisme yang karena terlalu bebas memahami ayat ayat Al-Qur’an hingga dimana hanya memahami secara kontekstual saja,” jelasnya.
Sehingga, jelas Khalifah, akan menimbulkan pemahaman bahwa kolompok mereka merasa paling benar serta menganggap yang lain sesat yang kemudian melakukan aksi bom bunuh diri dengan mengatasnamakan agama.
“Ini contohnya seperti yang di Makasssar kemarin. Olehnya itu kita harus memahami isi Al Qur’an dengan benar. Tentu dengan tuntunan guru agar tidak salah menerjemahkan sesuai keinginan kita,” ungkapnya.
Usai mendengarkan hikmah Nuzul Qur’an, kemudian kegiatan dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pembangunan Masjid Quba yang terletak di Kelurahan Watolo, kompleks pasar baru.
Pemberian bantuan pembangunan masjid tersebut berasal dari Dana Silpa Kabupaten Buteng yang diserahkan secara langsung secara simbolis oleh Bupati Buteng kepada panitia pengurus masjid.

Bupati Buteng H. Samahuddin, SE saat menyerahkan hadiah lomba tilawah, azan dan hafalan ayat pendek Al-Qur’an. Foto: istimewa
Selain itu juga, Bupati Buteng memberikan hadiah kepada siswa-siswi yg mengikuti lomba tilawah, azan dan hafalan ayat pendek Al-Qur’an tingkat SD, SMP dan SMA. (adv)
