0%
logo header
Sabtu, 02 Juli 2022 09:05

Hasil Autopsi Amis Ando Tak Terungkap Dipihak Kelurga, Ketua HMI FIB UHO: Rakyat Mosi Tidak  Percaya Lagi Sama Polisi

Ketua Umum HMI Komisariat FIB UHO Kendari, Yogi. (Istimewa)
Ketua Umum HMI Komisariat FIB UHO Kendari, Yogi. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA — Kematain Alamarhum Amis Ando pada saat diamankan oleh pihak Kepolisian Resort (Polres) Muna melalui Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) pada tanggal 3 Mei 2022 yang lalu. Sejauh ini menjadi misteri dan tanda tanya di masyarakat terkhusus di kalangan keluarga Almarhum tak terungkap di pihak kelurga, ada apa Yah…?

Parahnya, pada saat kejadian Selasa (04/05/2022) Sekira pukul 08.30 Wita Almarhum dibawa ke Rumah Sakit (RS) dr LM Baharuddin oleh anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Muna saat dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Lalu keluarga Almarhum meminta untuk dilakukan autopsi. Autopsi dilakukan oleh dokter ahli forensik independen dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, dr. Raja Alfatih Widya Iswara, MH (Kes), Sp.FM bersama Biddokes Polda Sutra dan RS Bhayangkara di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Warangga, Kabupaten Muna, Sabtu (07/05/2022) sekira pukul 13.00 Wita.

Baca Juga : Hasil Autopsi Jenazah Amis Disebut Jadi ‘Koleksi’ Polda Sultra

Dari informasi dokter forensik bahwa hasil autopsi sudah keluar sejak tanggal 6 Juni dan sudah diserahkan oleh penyidik Polres Muna serta kasus ini pula telah diambil alih oleh Polda Sultra dan sudah ada beberapa anggota yang diperiksa.

Namun nahasnya, sudah sebulan lebih sejak dilakukan autopsi, penyebab kematiannya belum juga terjawab. Padahal hasil autopsi sudah keluar sejak 6 Juni lalu, belum juga disampaikan ke pihak keluarga Almarhum Amis Ando.

Problem itu menuai benyaknya krtikan, salah satunya datang dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) Cabang Kendari yang akrab disapa Yogi Bonea, mengatakan seharusnya pihak kepolisian memiliki sikap konsistensi dan transparansi dalam menyelesaikan perkara kematian almarhum amis Ando.

Baca Juga : Kapolres Muna Jelaskan Hasil Autopsi Amis Ando Tunggu Penyelidikan Tim Polda Sultra

“Jangan terkesan menutupi hasil autopsi Almarhum,” ujar Yogi pada saat dihubungi via telepon oleh Republiknews.co.id, Jumat (01/07/2022).

Lanjut Yogi, apalagi beberapa hari belakangan ini pihak keluarga almarhum yang terus mendatangi pihak Polda Sultra demi untuk menuntut adanya kejelasan hasil autopsi agar kiranya dapat di rilis dan di publikasikan ke publik secara ril tak kunjung menemui titik kejelasan.

Yogi yang juga selaku demisioner pengurus advokasi dan pergerakan BEM UHO periode 2019-2020 menambahkan aksi demonstrasi yang di lakukan oleh pihak keluarga almarhum dan beberapa teman mahasiswa lainya demi menuntut keadilan atas meninggalnya almarhum dan beberapa poin tuntutan lainya sudah banyak kali terjadi. Aksi terakhir yang di lakukan itu pada Senin yang lalu,pada tanggal 27 Juni 2022 dan pihaknya membersamai gerakan itu,namun alhasil lagi-lagi kami belum menemui kejelasan dan titik terang penyebab kematian almarhum.

Baca Juga : Ketua BEM FH UHO Desak Polda Sultra Sampaikan Hasil Autopsi Amis Ando ke Pihak Keluarga

Maka patut kita mencurigai bahwa ada yang mengganjal dari kematian almarhum,apa lagi dr.Raja selaku dokter ahli forensik independen yang mengautopsi jasad almarhum mengatakan kematian almarhum bukan disebabkan karena penyakit atau keracunan makanan.

Dokter forensik saat ditemui pada Jumat (10/06/2022) bertempah di UHO beliau menyampaikan jika dari hasil pemeriksaan sampel, tidak ditemukan tanda-tanda over dosis akibat obat-obatan seperti kabar yang beredar.

Sedangkan berdasarkan pemeriksaan patalogi sampel tulang leher (Trakea) ada tanda-tanda kekerasan.

Baca Juga : BEM FKIP UHO Duga Polda Sultra Sembunyikan Hasil Autopsi Amis Ando

“Ada tanda-tanda kekerasan pada bagian leher (tulang trakea) patah,” sebutnya.

Ia melanjutkan,bahwa ini adalah bukti dekadensi dari instansi kepolisian Sulawesi tenggara. Jaminan hidup aman dan berkeadilan seharusnya dapat berlabuh kepada instansi ini,namun akibat dari perkara ini dan beberapa perkara lainya yang tak kunjung mendapat kedalian kami seakan tak percaya lagi dengan pihak kepolisian Sulawesi Tenggara.

“Perkara tak serumit itu sejauh ini tak kunjung di usut tuntas dan terkesan tertutupi hasil dari autopsi almarhum cukup menjadi salah satu bukti dari banyaknya perkara Hak Asasi Manusia (HAM) di Sultra untuk itu kita mosi tidak percaya lagi kepada Kepolisian terutama Kapolda Sultra,” tegasnya.

Baca Juga : BEM FKIP UHO Duga Polda Sultra Sembunyikan Hasil Autopsi Amis Ando

Sebagai penutup,ia mengatakan bahwa keluarga besar HMI komisariat FIB UHO akan tetap selalu bersama-sama pihak keluarga Almarhum dalam mengusut tuntas dan mempresure persoalan ini sampai menuai titik keadilan.

“Dalam waktu dekat ini saya dan teman-teman kader HMI komisariat FIB UHO dan juga bersama teman-teman mahasiswa UHO lainya dan serta keluarga almarhum akan tetap terus melakukan konsilidasi masa dan kami akan tetap kembali bertandang di Mapolda Sultra untuk menuntut keadilan atas meninggalnya almarhum amis Ando. Pihak-pihak yang terus mencoba melakukan intervensi terhadap gerakan kami,saya berharap dan terus berdoa di sepertiga malamku agar segera bisa mendapat hidayah untuk berada pada jalan yang benar dan bisa menjadi bagian dari orang-orang yang membela kebenaran dan keadilan,” tutup Yogi.

Penulis : Rusman
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646