REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAYAPURA – Ratusan warga di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, terancam kelaparan karena tanaman ubi dan lainnya mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrim hujan es di daerah itu.
Laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, menyebut 4 orang korban meninggal dunia terdiri dari anak-anak dan dewasa. Warga Lanny Jaya di Distrik Kuyawage hanya bisa berpasrah karena tanaman ubi dipastikan gagal panen akibat hujan es.
“Kemarin kita dapat informasi dari BPBD Lanny Jaya menyampaikan bahwa kondisi kemarin warga yang terdampak itu 270 orang lebih, namun hari ini bertambah lagi menjadi 548 orang serta meninggal 4 orang dan tidak ada yang mengungsi,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Willem Manderi sebagai mana dilansir republiknews.co.id, Rabu (03/08/2022).
Baca Juga : Diturunkan Paksa Dari Ambulans, Jenazah Lukas Enembe Diarak Berjalan Kaki Oleh Ribuan Warga Papua
Willem menyebutkan cuaca ekstrim yakni hujan es sudah berlangsung sejak tanggal 16 Juli 2022 lalu yang menyebabkan tanaman ubi warga Lanny Jaya rusak dan tidak bisa dipanen. Namun peristiwa ini baru dilaporkan kemarin ke pemerintah Provinsi Papua.
Warga yang terancam kelaparan ini telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya. Sedangkan bantuan dari Kemensos, Dinas Sosial Provinsi Papua telah disiapkan dan mereka juga akan turun lapangan untuk membantu warga di sana.
“Khusus untuk BPBD Papua kami akan mengecek kepastian di lapangan seperti apa, karena data akurat di lapangan ini yang jadi dasar bagi kita dalam memberikan bantuan. Kalau bencana hujan es ini meluas kita keluarkan status, tapi kalau bisa diatasi maka bantuan tetap diberikan setelah ada kajian-kajian,” ucapnya.
Baca Juga : Lukas Enembe Tutup Usia, Masyarakat Papua Diminta Tak Buat Kekacauan
Bencana alam hujan es di Kabupaten Lanny Jaya, kata Willem, terjadi hampir setiap tahun. Untuk itu, menurutnya akan dilakukan kajian-kajian atau langkah-langkah dengan dinas terkait dalam mengatasi bencana tersebut sehingga tanaman warga tidak terdampak hujan es setiap tahun. Ketika terjadi hujan es masyarakat sudah mengetahui agar bisa merencanakan tanaman apa yang bisa bertahan di situasi seperti itu.
“Saat terjadi hujan es, warga sudah tahu mereka harus kemana dan lahan pertanian apa yang bisa digarap. Kita tahu bersama hujan es ini setiap tahun ada. Jadi tidak mungkin kita setiap tahun berikan bantuan,” sebutnya.
BPBD Provinsi Papua akan terus membangun komunikasi dengan masyarakat setempat, pemerintah daerah dan pihak terkait ke lokasi untuk mengambil langkah antisipatif dalam menanggulangi dampak dari bencana alam tersebut.
