REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menilai, ibadah puasa bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial. Dimana, dengan menunaikan ibadah puasa mengajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitar.
“Ini selaras dengan upaya kita dalam membangun Gowa yang lebih sejahtera, di mana nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong menjadi landasan utama,” ujarnya, saat menghadiri buka puasa bersama yang digelar Pemerintah Kabupaten Gowa bersama masyarakat, di Rumah Jabatan Bupati Gowa, kemarin.
Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai momen memperkuat empati dan kebersamaan, sejalan dengan semangat program 100 hari kerja Pemerintah Kabupaten Gowa, Gowa Bersama (Bersih, Cerdas, Sejahtera, Sehat, Aman).
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Program Gowa Bersama ini bukan hanya agenda pembangunan, tetapi juga cerminan semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan Gowa yang lebih maju dan sejahtera,” tutur Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Gowa ini.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Ramadan juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat, baik secara fisik maupun spiritual.
“Konsep Gowa Bersama mengajarkan kita pentingnya hidup bersih, sehat, dan aman. Ini juga berlaku dalam kehidupan beragama, di mana kita menjaga kebersihan hati, memperkuat silaturahmi, dan saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Momen kebersamaan ini diharapkan semakin mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta memperkuat nilai-nilai solidaritas dalam mewujudkan Gowa yang lebih harmonis dan berdaya.
Kegiatan buka puasa bersama ini turut diisi dengan tausiah dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa, KH. Abu Bakar Paka.
Dalam ceramahnya, ia menegaskan bahwa ibadah puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri, kepedulian, dan kebersamaan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Puasa bukan sekadar ibadah pribadi, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang besar. Kita diajarkan untuk berbagi, peduli, dan memperkuat hubungan dengan sesama. Jika nilai-nilai ini terus kita amalkan, Insya Allah Gowa akan menjadi daerah yang semakin rukun dan penuh keberkahan,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hati dan lisan selama Ramadan serta mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan bulan suci ini sebagai momentum perbaikan diri.
