0%
logo header
Jumat, 30 September 2022 23:42

Ikuti Arahan Presiden, Andi Sudirman Dukung dan Kampanyekan Pengunaan Produk Lokal

Redaksi
Editor : Redaksi
Ikuti Arahan Presiden, Andi Sudirman Dukung dan Kampanyekan Pengunaan Produk Lokal

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengikuti Pengarahan Presiden RI kepada seluruh Menteri dan Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda dari Ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center, Kamis (29/09/2022) kemarin.

Presiden memberikan arahan terkait: Pengendalian Inflasi di Daerah, Tindak Lanjut Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Presiden kembali mengingatkan bahwa dunia saat ini dalam kondisi penuh ketidakpastian yang tinggi, berbagai negara dalam kondisi sulit, demikian juga ekonomi global. Sehingga diperlukan sense of crisis dalam mencari solusi. Namun, Presiden Joko Widodo menilai bahwa pemulihan ekonomi Indonesia relatif masih kuat.

Baca Juga : 20 Ribu Warga Luwu Ikuti Jalan Anti Mager Bareng Andi Sudirman Sulaiman

Gubernur Sulsel mengatakan mendukung Presiden tiga poin arahan tersebut. Selanjutnya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah yang ada di Sulsel dan juga stakeholder terkait.

“Sehingga untuk itu, Pemprov Sulsel harus memiliki kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan terhadap kondisi ke depan karena pengaruh global. Utamanya inflasi yang akan jadi momok agar dampaknya dapat diminimalisir,” sebut Andi Sudirman Sulaiman.

Lanjut Gubernur, bahwa Pemprov Sulsel mengkampanyekan belanja produk lokal untuk menumbuhkan UMKM. Melakukan pengetatan anggaran dan juga memperbanyak bantuan sosial.

Baca Juga : Survei Terpaut Jauh Di Indikator, Jubir Andalan Tegaskan Tim Tak Akan Jemawa

“Sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di daerah mendukung arahan terkait penggunaan produk lokal atau dalam negeri, termasuk di Provinsi sendiri. Dan juga upaya penghapusan kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Negara meminta seluruh jajaran terkait untuk menindaklanjut aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan mempercepat realisasi komitmen belanja produk dalam negeri.

“Jangan sampai, sekali lagi, dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN, APBD yang uangnya dikumpulkan dari pajak, dari Bea Cukai, dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dari dividen BUMN, kumpul, kemudian ditransfer ke daerah tapi belinya barang-barang impor,” tegas Presiden.

Baca Juga : Puluhan Ribu Warga Takalar Jalan Sehat Anti Mager Bareng Andi Sudirman-Fatma

Presiden pun meminta para kepala daerah untuk membina pelaku UMKM dan koperasi yang ada di daerah masing-masing sehingga semakin banyak yang masuk ke dalam e-katalog.

Lebih lanjut, minta jajaran pemerintah di daerah untuk menggalakkan pariwisata dalam negeri karena Indonesia kaya akan potensi wisata.

“Sekali lagi, tolong masyarakat diajak, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja,” ujar Presiden.

Baca Juga : Beda Jagoan di Pilkada Makassar, 10 Parpol Ini Tetap Solid Dukung Andi Sudirman-Fatmawati di Pilgub Sulsel

Demikian juga dalam mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di tanah air. Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024.

“Pusat dan daerah bareng-bareng menuju ke sasaran yang kita tuju, lingkungannya digarap, air bersihnya digarap, bareng-bareng, urusan income/pendapatan semuanya digarap bareng-bareng,” ujar Presiden.

Presiden menyampaikan, data terkait kemiskinan ekstrem sudah ada dan jelas hingga berdasarkan nama dan alamat atau by name, by address sehingga berbagai program penghapusan kemiskinan ekstrem dapat diarahkan kepada sasaran yang tepat.

Baca Juga : Beda Jagoan di Pilkada Makassar, 10 Parpol Ini Tetap Solid Dukung Andi Sudirman-Fatmawati di Pilgub Sulsel

“Ini sasarannya ada kok, jelas nama dan alamat, bansos [bantuan sosial] ke sana arahkan, terhadap perbaikan rumah-rumah kumuh arahkan juga ke sana,” jelasnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2022 sebesar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa, menurun dari data Maret 2021 yang sebesar 2,14 persen atau 5,8 juta jiwa. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646