0%
logo header
Selasa, 10 Desember 2019 15:27

Ini Alasan BI Pilih Pangkep Jadi Pilot Project Pengembangan Udang Vaname

Ini Alasan BI Pilih Pangkep Jadi Pilot Project Pengembangan Udang Vaname

REPUBLIKNEWS.CO.ID, PANGKEP — Direktur Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel Endang Kurnia Saputra, dan Bupati Pangkep Syamsuddin Andi Hamid, melaksanakan panen Perdana pada salah satu pilot project pengembangan udang vaname metode intensif di Kabupaten Pangkep, Selasa (10/12/2019).

Pilot Project Pengembangan Udang Vaname tersebut merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam rangka pengelolaan Current Account Defisit (CAD) atau Defisit Transaksi Berjalan dengan mendorong peningkatan ekspor di Sulawesi Selatan serta memperkuat UMKM dan ekonomi kerakyatan.

Pilot project pengembangan udang vaname di Kabupaten Pangkep dilaksanakan di Pokdakan Sahabat Solo, berlokasi di Kampung Solo Kelurahan Mappasaile, Kec.Pangkajene dan Pokdakan Minasaupa di Kelurahan Borimasunggu, Kec. Labakkang.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

Bupati Pangkep Syamsuddin Andi Hamid, mengapresiasi langkah dan upaya Bank Indonesia Sulsel melakukan pengembangan budidaya udang vaneme dengan motode intensif yang diharapkan tidak hanya akan meningkatkan pendapatan dan kesejehateraan pembudidaya namun juga dapat mendorong perekonomian Pangkep untuk tumbuh lebih tinggi dan inklusif mengingat salah satu mata pencaharian di Kab.Pangkep adalah budidaya udang.

“Kita sangat berbangga karena BI mau memberi sumbangsih dalam pengembangan  budidaya udang didaerah ini,” ujarnya disela-sela panen udang Vanema Selasa (10/12/19).

Menurutnya selama ini, para petani tambak masih menggunakan cara tradisional dalam budidaya udanga. sehingga hasilnya belum maksimal dan belum bisa dijadikan komoditi ekspor. Menurutnya kehadiran BI di Pangkep akan memberi nilai positif bagi para petani tambak udang. selaian adanya peningkatan produksi, juga penambahan ilmu dalam pengelolaan budidaya udang.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Selama ini para petani tambak, masih menggunakan cara tradisional dan jualnya masih di pasar belum untuk ekspor,” ujar.

Apalagi pihak BI juga mengajak  bank-bank dan perusahaan ekspor udang PT Bomar. Dengan demikian udang ini sudah langsung di masuk ke pasar ekspor, dengan negara tujuan Jepang,Ameri Serikat dan Eropa.

Sementara itu,

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulsel Endang Kurnia Saputra, mengungkapkan bahwa Bantuan teknis yang diberikan oleh Bank Indonesia dalam program klaster pengembangan ekonomi lokal diantaranya berupa pelatihan, penelitian, penyediaan informasi, dan fasilitasi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan produktivitas, penguatan kelembagaan kelompok, peningkatan akses pemasaran dan keuangan, serta peningkatan nilai tambah melalui pengembangan produk turunan.

Selanjutnya sinergi program kerja antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah dan dunia usaha dalam pengembangan klaster ketahanan pangan terus berlanjut dan direplikasi di wilayah lain untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan, kestabilan harga, dan peningkatan ekspor, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang inklusif dan berkeadilan.

“Pangkep ini, salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi,yakni 7,1 persen, melewati Sulsel dan Nasional,” ujarnya.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

Sedang Pemilihan lokasi pengembangan udang vaname di Kabupaten Pangkep dengan pertimbangan diantaranya sebagai salah satu sentra utama penghasil udang Vaname di Sulsel yang memiliki potensi pengembangan sangat menjanjikan didukung keunggulan dan potensi dari segi geografis sebagai sentra perikanan budidaya Sulsel dengan dukungan wilayah berpesisir.

Akses yang relatif dekat dengan Kota Makassar yang memiliki infrastruktur pelabuhan laut dan pabrik pengolahan udang di Kawasan Industri Makassar (KIMA).

Mayoritas pembudidayanya masih menggunakan metode tradisional sehingga produktivitasnya dapat lebih ditingkatnya. Pengembangan dengan metode intensif di Kabupaten Pangkep diharapkan dapat menginisiasi pembudidaya lainnya untuk mengimplementasikan hal yang serupa sehingga peningkatan produktivitas dapat lebih luas.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

Pengembangan budidaya udang vaname dilakukan bekerjasama dengan Pemkab. Pangkep dan dunia usaha yang merupakan salah satu industri dan eksportir udang terbesar di Sulsel. Melalui pembinaan yang secara sinergis dilakukan bersama, diharapkan  kualitas udang vaname yang dibudidayakan dapat memenuhi standar ekspor dan tercipta hilirisasi produk olahan yang selanjutnya dapat di ekspor ke Negara tujuan.

Pengembangan budidaya udang vaname di Kabupaten Pangkep yang dilakukan Bank Indonesia tidak hanya melalui pembinaan dan bantuan teknis, namun juga pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana pengembangan udang vaname metode intensif kepada Pokdakan Sahabat Solo di Kampung Solo Kelurahan Mappasaile, Kec.Pangkajene dan Pokdakan Minasaupa di Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labakkang.pangkep. (Muh. Ahmad)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646