REPUBLIKNEWS.CO.ID, PAREPARE – Berpuasa di bulan Ramadan memiliki manfaat kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes. Namun, tidak semua pasien diabetes dapat berpuasa dengan aman tanpa risiko kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami kondisi tubuh sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Dokter spesialis penyakit dalam RS Hasri Ainun Habibie Parepare, dr. Fadli, menegaskan bahwa penderita diabetes dapat menjalankan puasa asalkan kadar gula darahnya terkontrol dan telah berkonsultasi dengan dokter.
“Puasa bisa dilakukan oleh penyandang diabetes dengan syarat kadar gula darah stabil. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter, menjaga pola makan yang seimbang, serta mewaspadai tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia,” ujar dr. Fadli.
Baca Juga : Halo Parepare, Inovasi Anak Muda untuk Bantu UMKM Lokal Go Digital
Ia juga menyarankan agar penderita diabetes tetap melakukan aktivitas fisik ringan selama Ramadan untuk menjaga kebugaran tubuh.
“Olahraga ringan seperti jalan kaki dapat dilakukan pada pagi hari atau setelah berbuka. Hindari aktivitas berat saat berpuasa karena berisiko menyebabkan hipoglikemia dan dehidrasi,” jelasnya.
Selain itu, salat tarawih juga dapat menjadi aktivitas fisik yang bermanfaat karena melibatkan gerakan yang baik bagi tubuh.
Baca Juga : Aktivis Sorot Indonesia Desak Kejaksaan Usut Ulang Dugaan Penyalahgunaan Dana Rumdis Ketua DPRD Parepare
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam lainnya, dr. Reski, mengingatkan bahwa penderita diabetes sebaiknya segera membatalkan puasa jika mengalami kondisi berikut:
Gula darah turun di bawah 70 mg/dl atau berada di antara 70-90 mg/dl setelah satu jam pemeriksaan ulang.
Gula darah melebihi 300 mg/dl.
Mengalami gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau kondisi kesehatan akut lainnya.
“Tanda-tanda hipoglikemia yang perlu diwaspadai meliputi tangan gemetar, berkeringat dingin, jantung berdebar, rasa lapar berlebihan, kebingungan, hingga nyeri kepala. Sedangkan gejala hiperglikemia meliputi rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, tubuh lemas, mual, muntah, serta nyeri perut,” papar dr. Reski.
Dengan pemantauan kesehatan yang baik serta penerapan anjuran dokter, penderita diabetes tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman selama Ramadan. (*)
