REPUBLIKNEWS.CO.ID, PADANG — Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena menekankan pentingnya penguatan nilai integritas di kalangan generasi muda. Hal tersebut dianggap penting sebagai fondasi dalam mewujudkan sektor jasa keuangan yang bersih, akuntabel, dan berkelanjutan, serta mendorong perekonomian.
Tak hanya itu, generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga integritas bangsa. Mengutip survei yang dilakukan oleh Deloitte dan IDN Research Institute, menunjukkan bahwa Gen Z dan milenial memiliki idealisme tinggi dalam menjunjung etika dan nilai moral di lingkungan kerja.
“Hampir 40 persen dari audiens atau responden itu memilih menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan etika atau keyakinan pribadi mereka. Tapi yang menarik tadi adalah yang pertama, bahwa kawan-kawan ini bersedia untuk menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan keyakinan atau etika, nah ini tentunya merupakan suatu hal yang baik, karena ada idealisme di situ, ada bibit-bibit integritas yang patut dipupuk dan dipertahankan sampai nanti kawan-kawan ini memasuki dunia kerja,” jelasnya, di sela-sela Student Integrity Campaign (In Camp) dengan mengusung tema “Bersama OJK Wujudkan Keuangan Bersih dan Kuatkan Ekonomi Bangsa” di Auditorium Universitas Andalas, Padang, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Ia berpesan agar mahasiswa dan pelajar sebagai generasi muda perlu untuk memahami bahwa integritas merupakan hal yang sangat penting, dan terus menumbuhkannya saat memasuki dunia sekolah, dunia kuliah, dunia kerja, dan di manapun mereka berada.
Dalam kesempatan tersebut, Sophia juga memaparkan langkah penguatan tata kelola sektor jasa keuangan yang telah dilakukan OJK, antara lain melalui penerbitan berbagai Peraturan OJK terkait integritas pelaporan keuangan, independensi akuntan publik, transparansi audit, serta penerapan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) pada industri jasa keuangan.
“Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah praktik fraud di sektor keuangan,” tegasnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara, Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada OJK yang telah mempercayakan kepada Universitas Andalas sebagai host dalam pelaksanaan Student Integrity Campaign (In Camp) ini.
“Acara ini tidak saja sekedar talk show, seminar, tapi juga sarana untuk membangun komitmen bersama agar nilai-nilai kejujuran dan integritas menjadi warna dari sikap keseharian kita semuanya,” kata Efa.
Ia berpesan kepada mahasiswa dan mendorong mereka untuk dapat menerapkan nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kejujuran dalam berjuang, kejujuran dalam menuntut ilmu, kejujuran dalam meniti karir. Saya kira itu pesan utama yang hendak disampaikan oleh OJK melalui Student Integrity Campaign,” tutupnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Roadshow Governansi yang dilakukan OJK secara berkesinambungan di berbagai wilayah Indonesia, guna membangun pemahaman dan kesadaran publik, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya tata kelola yang baik dan nilai-nilai integritas.
OJK akan terus memperkuat sinergi dengan lembaga pendidikan dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka membangun budaya integritas dan tata kelola yang baik di Indonesia untuk mendukung terciptanya sektor jasa keuangan yang sehat, berkelanjutan, dan berdaya saing.
