0%
logo header
Selasa, 09 April 2019 17:44

Jadi Narasumber Bersama KPK, Danny Pomanto Ajak Pengusaha di Makassar Taat Pajak

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menjadi narasumber di Desiminasi Wajib Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan, serta Parkir kota Makassar, di Hotel Four Point By Sheraton Makassar, Selasa (09/04/2019).
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menjadi narasumber di Desiminasi Wajib Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan, serta Parkir kota Makassar, di Hotel Four Point By Sheraton Makassar, Selasa (09/04/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Bersama Ketua Divisi Pencegahaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adliansyah Malik Nasution, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dipercaya sebagai narasumber dalam diskusi panel pada kegiatan Desiminasi Wajib Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan, serta Parkir kota Makassar.

Kegiatan diskusi panel tersebut yang berlangsung di Hotel Four Point By Sheraton Makassar, juga menghadirkan narasumber, Ketua DPRD Makassar, Kapolrestabes Makassar, Kejaksaan Negeri Makassar, dan Direksi Bank Suselbar, Selasa (09/04/2019).

Saat memaparkan materinya, Danny menjelaskan bahwa pajak merupakan penopang besar pertumbuhan ekonomi di Makassar. Ia meminta para pengusaha agar terus memiliki kesadaran taat membayar pajak, untuk keberlangsungan kota ini ke depan.

Baca Juga : Azhar Arsyad Rangkul Aktivis, Ajak Berjuang dan Menang Bersama

“Kita ini bukan kota industri, belum juga kota pariwisata, tapi struktur ekonomi kita tercipta dengan sangat luar biasa. Surabaya, Bandung, dan Semarang punya industri besar. Tapi kita bisa bandingkan, pertumbuhan ekonomi mereka rata-rata berkisar 6 persen lebih saja. Sedangkan Makassar mencapai 8,2 persen namun tetap pada tingkat inflasi rendah,” sebutnya.

Pertumbuhan ekonomi Makassar lebih tinggi dari Jawa karena kata dia kaki ekonomi di Jawa ditopang 2 core ekonomi saja yakni jasa dan industri. Jika dollar naik, industri goncang, buruh akan berdemonstrasi, maka pertumbuhan ekonomi di kota itu pun akan turun.

Sedangkan di Makassar ditopang 4 core ekonomi yang hampir sama rata. Yakni, 19 persen ekonominya ditopang industri pengelohan. Selanjutnya 17 persen dari jasa perdagangan, 17 persen yang lain bersumber dari makan minum, dan 14 persennya adalah properti.

Baca Juga : Kolaborasi Huadi Group dan CTC Australia, Manfaatkan Slag untuk Kurangi Emisi Karbon

Menurutnya, hal ini sangatlah baik bagi pelaku usaha. Pihak yang paling pertama menikmati pertumbuhan ekonomi tinggi dan tingkat inflasi rendah ini juga adalah terutama pengusaha hotel dan restoran.

“Ini hal luar biasa. Berbisnis di sebuah kota yang stabil, ekonominya tertinggi dan inflasinya tetap rendah. Inilah yang harus disyukuri. Caranya dengan membayar pajak. Kota-kota moderen di dunia ini pun tumbuh dengan pajak,” terang Danny Pomanto.

Danny berharap, semua pihak terkait terus bisa memperbaiki sistem perpajakan yang ada. Dengan harapan meskipun masa jabatanntnya sisa satu bulan, tapi sistem pajak ini akan tetap bejalan baik dan tertagih melalui sistem yang sudah baik.

Baca Juga : Komitmen Sejahterakan Petani, Warga Janjikan Kemenangan Hati Damai di Desa Bone

Ada pun keluhan pengusaha dengan berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pemerintah kota, agar segera dilaporkan kepadanya.

“Sebutkan kesulitan anda yang berhubungan dengan pemerintah kota. Kita akan perbaiki dalam sebulan ini. Selama itu kewenangan saya dan dilindungi undang-undang saya akan selesaikan,” pungkasnya.

Terkhir, ia mengajak kepada seluruh pengusaha yang hadir agar memiliki kesadaran bersama menjadikan pajak untuk lebih memperkuat kota Makassar.

Baca Juga : Berhasil Kembangkan Kampus, Prof Melantik Duduki Kursi Rektor Unsa Makassar Keempat Kalinya

“Insya Allah dengan itu kota kita akan lebih baik dari hari ini dan tidak akan mundur lagi,” tutupnya.

(Syaiful)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646