- Perkuat Jaringan di Daerah Terluar, Upaya Dukung Pelaku UMKM

SVP Head of Region Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison Prio Sasongko mengatakan, secara bertahap pihaknya terus berkomitmen dalam memperkuat infrastruktur jaringan dengan membangun site baru di daerah-daerah terluar. Hingga 2025 mendatang, IOH menargetkan akan membangun sekitar 11.600 site baru, dari jumlah tersebut sekitar 7.600 adalah untuk ruler.
“Upaya ini sebagai komitmen kalau kami benar-benar akan membangun di daerah-daerah terluar. Diharapkan disitu bisa bisa membangun UMKM yang ada di pedesaan, kecamatan dan lainnya,” katanya.
Baca Juga : IOH Anggarkan Rp1,7 Miliar untuk Apresiasi Pengguna IM3 di IMPoin 2022, Siapkan Hadiah Mobil
Upaya yang dilakukan untuk memberikan pengalaman digital yang baik, mulai dari perkotaan, pedesaan hingga lainnya.
Selain itu yang dilakukan IOH dalam mendukung pelaku UMKM mendapatkan jaringan yang andal, pihaknya melakukan divisi yang bergerak pada isu tersebut telah membangun kolaborasi untuk fokus pada peningkatan UMKM.
Belum lama ini atau pada Oktober 2022 lalu, IOH melalui Indosat Business, meluncurkan platform digital Indosat Digital Ecosystem (IDE) yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). IDE memberikan akses komunitas dan solusi kelas enterprise untuk mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia.
Baca Juga : Gandeng Vidio, IOH Siapkan Paket Khusus Piala Dunia 2022 untuk Pengguna IM3 dan Tri
Hal ini sejalan dengan tujuan IOH yang lebih besar yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa, salah satunya bagi pelaku UMKM agar #BeraniJadiBesar lewat berbagai fitur yang ditawarkan IDE.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Bayu Hanantasena mengatakan, platform IDE dari Indosat Business dapat mengakselerasi bisnis dan mendorong digitalisasi UMKM. Hal ini juga seperti yang digaungkan pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia.
“Hal ini dikarenakan IDE menawarkan platform digital terintegrasi untuk mengakses teknologi yang dibuat khusus untuk UMKM dan memungkinkan menjalankan bisnis mereka dengan lebih baik melalui hyperlocal-insight, literasi digital, dan pasar untuk mengakses produk teknologi,” katanya.
Platform IDE menyediakan tiga fitur yang ditawarkan yaitu IDE Advisory, IDE Akademi, serta IDE Marketspace. Lewat IDE Advisory, pengguna bisa mendapat insight global untuk mengembangkan bisnis mereka.
Lebih lanjut, IDE juga menyediakan video dan pelatihan yang memudahkan akses pembelajaran dan digitalisasi bagi pelaku UMKM melalui fitur IDE Akademi. Sementara untuk memperluas jejaring bisnis, relasi, dan promosi, IDE menyediakan fitur Marketspace sebagai ruang komunitas pelaku UMKM.
IDE menawarkan solusi yang berakar dari tantangan yang dialami pelaku UMKM. Tiga fitur yang ditawarkan bisa membantu UMKM mengoptimalkan promosi kepada target yang akan disasar berdasarkan data, lebih sistematis dalam mengelola keuangan, dan bisa memberi tempat agar bisa saling menjalin relasi.
“IOH akan terus mengembangkan platform IDE seiring dengan kebutuhan para pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, serta menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” tutup Bayu.