0%
logo header
Rabu, 07 Desember 2022 22:31

Jika Terjadi Bencana Sering Memakan Banyak Korban, Deng Ical Sebut Minim Kesiapsiagaan

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical) memberikan sambutan saat menerima mahasiswa magang Poltekkes Kemenkes Makassar, Rabu (07/12/2022). (Istimewa)
Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical) memberikan sambutan saat menerima mahasiswa magang Poltekkes Kemenkes Makassar, Rabu (07/12/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, menerima mahasiswa magang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kota Makassar gelombang III, Rabu (07/12/2022).

Dari tiga gelombang total 180 mahasiswi Poltekkes Kemenkes Makassar praktek klinik keperawatan manajemen bencana di PMI Makassar.

Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal menjelaskan, PMI itu adalah organisasi sosial yang memiliki keunikan dibandingkan dengan organisasi lainnya, karenakan PMI itu memiliki aturan dan undang-udang tentang kepalangmerahan no 1 tahun 2018.

Baca Juga : Dorong Reforma Agraria, Gerbang Tani Siap Kawal Pansus Konflik Agraria DPR

Menurutnya, didalam undang-undang tersebut PMI diberikan amanah tugas tugas kemanusiaan untuk tiga bidang utama.

“Sebenarnya dari aturan itu ada 17 tugas PMI tapi bisaji dikasih kecil menjadi tiga, yang pertama itu adalah manajemen penanggulangan bencana, transfusi darah dan desiminasi nilai nilai kemanusiaan,” jelas Deng Ical sapaan karibnya.

Selain itu, Wakil Wali Kota Makassar priode 2014-2019 ini mengungkpakan bahwa kesiapsiagaan bencana kita di Indonesia itu sangat minim, hal itulah yang menjadi penyebab banyaknya korban jiwa setiap kali terjadi bencana.

Baca Juga : Lantang Suarakan Pemusnahan Judi Online, Deng Ical Kembali Desak Komdigi Basmi Prostitusi Online

Lanjut dia, contoh gempa yang terjadi kemarin di Cianjur berkekuatan 5,6 skala richter ada ratusan orang meninggal, sedangkan gempa di Jepang 8, sekian skala richter yang meninggal itu 1 atau 3 orang, itu karena kesiapsiagaan dan proses mitgasi bencananya luar biasa kuatnya.

“Jadi anak anak sudah mengerti semua apa yang harus mereka lakukan kalau tiba tiba ada getaran atau gempa. Tapi kita di Indonesia belum karena tidak pernah diajari bahwa kita ini harus selalu waspada,” tuturnya, di hadapan puluhan mahasiswi Poltekkes Kemenkes.

Hal inilah menurutnya, menjadi tugas kita sebagai seorang profesional untuk mengisi pemahaman dan meningkatkan kapasitas kita tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Baca Juga : Deng Ical Dipanggil Khusus JK di Kediaman Pribadi, Ini Instruksinya

“Sehingga jika terjadi bencana resiko dan akibatnya berkurang. Karena belum ada teknologi yang bisa mencegah bencana atau mengurangi kapasitas bencana, tapi kalau untuk memprediksi gempa dan tsunami itu banyakmi,” pungkasnya.

Diakhir sambutan, tak lupa Deng Ical menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan manajemen Poltekkes Kemenkes Makassar yang telah mempercayakan PMI untuk melakukan kerjasama praktek klinik keperawatan manajemen bencana.

“Muda mudahan proses kerjasama ini bisa berjalan dengan lancar, dan kami  sangat terbuka untuk menerima saran dan masukan,” ucapnya.

Baca Juga : Maju Caleg DPR RI, Deng Ical Perkenalkan Dokter Koboi Sebagai Ketua Tim di Hadapan Relawan

“Terima kasih juga untuk adik adikku semua yang mau belajar di tempat ini bersama dengan teman teman PMI. Dan kedepannya kita sudah bersiap untuk mengambil peran dalam menghadapi situasi bencana,” lanjutnya. (*)

Penulis : Aswar (Staf PMI Kota Makassar)
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646