REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Kekek Colli, warga Sinjai yang ber KTP-Elektrik Kecamatan Sinjai Utara, Kelurahan Bongki, itu hidup dibawah garis kemiskinan dan sebatang kara di bedengnya yang beratap baliho lagi berlantai tanah.
Dari pantauan awak media, rumah Kakek berusia 60 tahun itu memang tidak bisa dikatakan layak huni. Dinding yang masih menggunakan papan seadanya dan atap rumah yang terbuat dari Baliho, terpal dan Seng mulai rapuh dan rusak.
Saat turun hujan, dirinya pun harus rela duduk di pojokan, mencari sela-sela rumah yang tidak bocor. Tiap harinya, Kakek Colli juga harus tidur di atas ranjang tua dengan ditemani cahaya pelita yang dibuatnya dari Kaleng susu. Ia juga harus melawan rasa takut jika sewaktu-waktu gubuk reotnya rubuh.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Ditemui di rumahnya, Kakek Colli mengaku hidup di bawah gubuk reot sudah bertahun-tahun.
Ironisnya, kakek Colli seolah luput dari perhatian pemerintah Kabupaten Sinjai. Di tengah Pandemi Covid-19 tak satupun bantuan yang menyapa kakek rentah itu.
Hidup sebatang kara dan miskin memaksa kakek Colli bekerja guna mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari dan membayar iuaran PBB setiap tahunnya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Aktivis IMM Sinjai, Rahmat Ghazali, yang menunjukan Domisili kepada Media dan kerap membantu meringankan beban pak Colli, seakan kecewa dengan Pemerintah Daerah.
Menurutnya, seharusnya pemerintah merealisasikan bantuan yang tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan demi menyambung hidup ditengah pandemi yang telah berdampak pada ekonomi secara luas ini.
“Jangan orang (warga) yang ekonominya tergolong mapan diprioritaskan mendapat Bansos, sementara pak Colli yang hidup sebatang kara malah luput dari bantuan Pemerintah,” ujarnya, Kamis (28/05/2020) kemarin.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Lanjut dikatakannya, tidak tersentuhnya warga miskin di Sinjai sangat disayangkan atas kurangnya kesigapan dari Pemerintah setempat.
Kakek Colli yang kondisi fisiknya kurang fit ditambah huniannya yang tidak layak harus memdapatkan bantuan.
Sementara, Lurah Bongki, Kadis Sosial dan Kadis Infokom yang hendak dikonfirmasi terkait Pak Colli hibgga saat ini belum merespon panggilan Telepon dan pesan WhatsApp. (*)

