REPUBLIKNEWS.CO.ID, GARUT — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong penguatan tata kelola dan penegakan integritas di sektor jasa keuangan yang penting untuk memperkokoh kemajuan industri jasa keuangan ke depan.
Penegakan integritas juga menjadi nilai dan modal penting bagi generasi muda dalam menyiapkan masa depannya.
Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena menekankan pentingnya pemahaman tata kelola di sektor keuangan sebagai langkah membangun industri yang sehat, transparan, dan beretika, serta menyoroti peran penting mahasiswa dan generasi muda dalam memutus rantai praktik tidak etis di dunia profesional.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Idealisme dan integritas yang dimiliki generasi muda adalah aset bangsa, namun saat ini masih terdapat tantangan besar bagi bangsa kita antara lain kecurangan (fraud) dan korupsi,” katanya, dalam OJK Mengajar, di Universitas Garut, Jawa Barat, kemarin.
Ia menjelaskan, berbagai kasus fraud laporan keuangan di sektor jasa keuangan, seperti window dressing, telah menyebabkan kerugian masif dan merusak kepercayaan publik. Mahasiswa sebagai calon pemimpin dan profesional memiliki peran sentral untuk memutus mata rantai ini,” terangnya.
Sophia juga mengajak mahasiswa untuk memahami konsep Three Lines Model dalam tata kelola sektor keuangan, yakni industri, lembaga profesi, dan regulator memiliki peran yang saling melengkapi. Selain itu, mengajak seluruh peserta menjadikan integritas dan tata kelola sebagai bagian dari karakter pribadi.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“OJK tidak bisa bekerja sendiri untuk penguatan tata kelola. Di industrinya juga harus punya effort. Dan, semoga nilai-nilai tata kelola dan integritas ini bisa terus tertanam dan diejawantahkan oleh adik-adik, baik dalam masa sekolah, kuliah, maupun nanti pada saat memasuki dunia kerja. Karena adik-adik inilah yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini,” katanya.
Sementara, Rektor Universitas Garut, Irfan Nabhani menegaskan, pentingnya penerapan tata kelola yang baik sebagai dasar kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional.
“Kepercayaan ini tidak bisa dibangun hanya dengan kinerja finansial saja, tapi dengan tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel. The Economic of Trust, trust itu punya valuasi, dan biayanya adalah tata kelola,” kata Irfan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Irfan juga berpesan kepada mahasiswa agar membangun dapet integritas diri dan pola pikir risiko (risk mindset) sejak dini.
“Bangun integritas sebagai integritas diri, dan kembangkan risk mindset dalam setiap keputusan. Karena integritas sekarang sudah menjadi currency,” tegasnya.
Melalui kegiatan “OJK Mengajar”, OJK berkomitmen memperkuat literasi tata kelola dan integritas di lingkungan akademik sebagai bagian dari upaya mencetak sumber daya manusia unggul dan beretika bagi industri jasa keuangan serta mendukung pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
