REPUBLIKNEWS.CO.ID, SOPPENG – Di tengah-tengah bencana kemanusiaan yang melanda Sulawesi Selatan yang terserang wabah Covid -19, Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah, masih menyempatkan memanen jagung varietas NA1 dan NA2 yang ditanam sejak 21 Januari 2020 waktu beberapa bulan yang lalu, didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Fitriani.
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya dibidang pertanian, Prof Nurdin Abdullah berniat akan mendatangkan Investor dari luar negeri.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah tanggal 21 Januari 2020 kita melaunching varietas jagung NA1 dan NA2, benih jagung asal Jepang. Nah varietas NA1 dan NA2 ini produksinya 12.5 ton per hektare, umurnya juga lebih pendek, hanya 70 hari,” jelas Nurdin Abdullah, usia melakukan panen varietas NA1 dan NA2 ini, di Lejja Soppeng, Jumat (03/04/2020).
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Rencananya kita akan datangkan investornya, karena memang ide awal bibitnya dari investor Jepang. Memberikan ke kami untuk mengembangkan karena varietas ini jagung manis mau dimasak lantas di vakum dan dibekukan dan bisa bertahan sampai satu tahun. Ini alatnya akan mereka bawa langsung ke Indonesia untuk kita kembangkan. Nah kita berharap Indonesia akan menjadi eksportir jagung masak dari Sulawesi Selatan,” kata Nurdin Abdullah.
Dalam kesempatan ini, Ia juga menjelaskan kenapa dinamakan NA1 dan NA2, karena memang dirinya yang membawa varietas unggul ini dari Jepang. Kemudian mengembangkan bersama Dr. Asrai dan ini tentunya atas inovasi juga dari mantan Kepala Dinas Pertanian Sulsel Fitriani, pada saat menjabat.
“Hari ini kita panen pas umur 70 hari, bahkan satu batang ini ada dua tongkol ada tiga tongkol. Jadi sekarang tentu tidak lagi berpikir perluasan areal, tetapi bagaimana kita menciptakan benih-benih unggul yang bisa menghasilkan produksi tinggi,” ungkapnya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Ia menambahkan, harga jagung manis ini cukup fantastis, sebab mencapai Rp 75.000 per tongkolnya.
“Harganya cukup mahal kalau di Jepang. Kemarin-kemarin ini satu tongkol sudah divakum, sudah dimasak 500 Yen atau Rp 75.000,” tutupnya. (Thamzil)
