REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR, – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. H. M. Nurdin Abdullah mengajak seluruh elemen masyarakat Sulsel sama-sama mendo’akan almarhum Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VII Makassar, Syafri, yang tiba-tiba tumbang saat melakukan presentasi di hadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Kamis (26/09/2019).
“Mari kita sama-sama mendo’akan almarhum,” singkat Prof Nurdin Abdullah usia mengikuti rapat dengan Menhub RI dan Forkompinda Sulsel, di Kantor Kejati Sulsel, Kamis (26/09).
Diketahui, wafatnya almarhum Syafri secara tiba-tiba pada saat sedang memaparkan kondisi kehutanan di Kabupaten Barru dan Pangkep. Di mana kedua wilayah itu merupakan kawasan dibangunnya jalur kereta api Trans Sulawesi. Rapat tersebut membahas tentang pengadaan tanah untuk rel kereta api.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Juga hadir pada rapat monitoring dan evaluasi itu Kepala Kejati Sulselbar Firdaus Dewilmar, dan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulsel Dadang Suhendi.
Menurut rekan kerjanya, Syafri terkena serangan jantung. Terlihat baik Gubernur Nurdin dan Menhub Budi Karya membantu untuk membopong Syafri. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros, namun nyawanya tak tertolong.
Usai rapat Menhub Budi Karya menyampaikan belasungkawanya. Saat rapat berlangsung pihaknya sudah menerima kabar duka atas meninggalnya Syafri. Budi mengaku turut berduka cita, apalagi kejadian itu terjadi di depan matanya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Saya mengingat kalimat terakhir beliau tadi yang mengatakan ‘Suatu keberkahan dan suatu kebaikan’. Semoga neliau mendapat tempat terbaik di sisinya. Kami akan menuju rumah duka,” ungkap Budi.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Dr Firdaus Dewilmar, SH.M.Hum meminta, kepada seluruh hadirin yang mengikuti rapat soal lahan sepanjang jalur kereta api Makassar-Parepare dengan nada rendah dan bersedih Firdaus. “Mohon perhatian saudara kita tadi yang baru saja dibawa ke RS sudah dipanggil oleh Allah SWT. Beliau disayang oleh Allah,” katanya. (Latif)
