REPUBLIKNEWS.CO.ID, KENDARI — Kelompok Mahasiswa asal Buton Tengah yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pemerhati Masyarakat (FMPM) Sultra, melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/08/2020).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, FMPM Sultra membawa tuntutan untuk Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Buton Tengah terhadap transparansi anggaran covid-19.
Koordinator FMPM Sultra, Ismail Audzu mengatakan bahwa anggaran penanganan covid-19 Kabupaten Buton Tengah sebanyak Rp 13 Miliar telah digelontorkan sejak bulan april 2020, namun realisasi anggaran tersebut sampai saat belum jelas pelaksanaannya.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Anggaran itu sudah dikucurkan sejak april lalu, tapi belum ada realisasi atau penyaluran, Pemda melalui Sekda berjanji satu bulan lagi, sudah dua kali argumentasi yang sama diutarakan tapi belum ada bukti,” ungkapnya saat ditemui republiknews.co.id.
Lanjut, Mail mengungkapkan bahwa maksud kedatangan mereka di Kantor DPRD Sultra yaitu meminta kepada anggota DPRD agar menfasilitasi hearing bersama Pemda Buteng.
“Tuntutan kami mengenai anggaran covid-19 agar DPRD Provinsi bisa menjadi fasilitator dalam mengkomunikasikan masalah ini dengan pemda buteng,” lanjutnya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Saat dikonfirmasi, staf penerima aspirasi DPRD Sultra, Rusdin menyampaikan bahwa anggota DPRD Sultra sedang dalam perjalanan dinas luar kota.
“Semua anggota DPRD tidak ada di kantor, tuntutan FMPM Sultra saya akan sampaikan kepada anggota DPRD yang Dapilnya dari Buton baru nanti menunggu persetujuan mereka,” tuturnya.
Ditempat yang sama, salah satu koordinator aksi FMPM Sultra, edo menegaskan bahwa akan memberikan deadline waktu kepada Anggota DPRD Sultra sampai hari senin.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
“Kalau tidak ada yang temui kami sampai hari senin, maka kami akan duduki kantor DPRD Sultra, bahkan akan lebih ekstrim,” ungkap Edo, salah satu koordinator aksi FMPM Sultra. (Akbar Tanjung)
