REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai kinerja sektor jasa keuangan hingga April 2025 di Provinsi Sulawesi Selatan tetap stabil. Bahkan aktivitas kinerjanya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengatakan, kinerja jasa keuangan yang stabil dan positif ini tercermin dari peran intermediasi yang kontributif, serta profil risiko yang tetap terjaga. Apalagi, di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian global maupun domestik, sektor jasa keuangan khususnya di Sulawesi Selatan terus menunjukkan ketangguhannya (resiliensi), dan menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami melihat sektor jasa keuangan kita di Sulawesi Selatan tetap positif dan berada di atas rata-rata nasional,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Ia menyebutkan, kinerja sektor jasa keuangan yang stabil dan positif ini terlihat dalam beberapa indikator. Salah satunya pada kinerja sektor perbankan yang dilihat dari total aset tumbuh sebesar 6,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen secara yoy. Selanjutnya, pada realisasi kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 3,81 persen secara yoy.
“Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 53,80 persen, namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 7,87 persen,” jelasnya.
Selain pertumbuhan kinerja di sektor perbankan konvensional, pertumbuhan juga terlihat pada aktivitas perbankan syariah. Bahkan kondisinya turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi April 2025.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 17,19 persen secara tahunan, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 13,60 persen.
“Adapun penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 20,85 persen secara tahunan,” terang Muchlasin.