REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) mengalami kinerja yang fluktuatif. Pada kinerja perusahaan penjaminan terlihat tumbuh positif, namun di sisi perusahaan perasuransian mengalami penurunan atau terkontraksi.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch. Muchlasin mengatakan, total penjaminan di wilayah Sulampua tercatat tumbuh sebesar 32,53 persen. Nilai penjaminan yang tercatat hingga periode April 2025 sebesar Rp1,013 triliun.
Hal lainnya terlihat pada total aset dana pensiun yang juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,31 persen.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Aset dana pensiun kita di Sulampua hingga periode April 2025 itu mencapai Rp3,861 triliun,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.
Adapun pada perusahaan perasuransian, jika melihat pada total premi mengalami penurunan sebesar -37,87 persen atau mencapai Rp1,917 triliun di periode Maret 2025.
Sebelumnya, perkembangan sektor PPDP di Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja yang positif. Baik dalam segi total aset penjaminan, maupun pada nilai aset dana pensiun.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Muchlasin menyebutkan, per Maret 2025 total aset dana pensiun tumbuh sebesar 3,72 persen secara year on year (yoy), dengan nilai Rp1,54 triliun di 2024 menjadi Rp1,60 triliun di 2025.
“Begitu pun pada capaian total investasi dana pensiun di periode yang sama itu mengalami kenaikan sebesar 5,65 persen yoy,” terangnya.
Adapun total investasi pada dana pensiun di Sulawesi Selatan hingga Maret 2025 sebesar Rp1,57 triliun dari tahun sebelumnya periode yang sama sebesar Rp1,48 triliun. Kinerja sektor PPDP di Sulawesi Selatan juga terlihat pada pencapaian total penjaminan pada perusahaan penjaminan yang tumbuh 25,02 persen yoy.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Jumlah outstanding penjaminan di sektor ini mencapai Rp834 miliar dari periode tahun sebelumnya yang hanya Rp667 miliar,” terang Muchlasin.
Kemudian, pada total aset pada perusahaan penjaminan juga tumbuh signifikan secara tahunan atau yoy di angka 83,54 persen atau Rp135 miliar dari Rp73 miliar di tahun sebelumnya.
