REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menyebutkan, hingga Maret 2025 total piutang perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan hingga 4,06 persen. Dimana dengan total nilai piutang sebesar Rp19,03 triliun.
“Kami melihat perkembangan Industri Jasa Keuangan Non Bank (INKB) di Sulawesi Selatan juga menunjukkan pertumbuhan. Salah satunya pada perusahaan pembiayaan, dimana tahun mencapai sekitar Rp19 triliun dari 2024 lalu itu sebesar Rp18,29 triliun,” kata Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, dalam keterangan resminya, kemarin.
Kemudian pada capaian Noan Performing Financing (NPF) nya di periode tersebut sebesar 2,16 persen atau cukup baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2,24 persen.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Lanjut Muchlasin, jika pada kinerja perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan, lain halnya pada kinerja pembiayaan perusahaan modal ventura. Dimana di periode dan tahun yang sama mengalami kontraksi sebesar -3,20 persen.
“Pembiayaan modal ventura kita saat ini mencapai Rp381 triliun, sedangkan di Maret 2024 lalu itu sebesar Rp394 triliun. Adapun kondisi NPF nya itu sebesar 6,38 persen,” ujarnya.
Selanjutnya, pada sektor INKB lainnya yakni pada total pinjaman yang disalurkan pada perusahaan pergadaian posisi Maret 2025 tumbuh 30,07 persen. Dimana mencapai Rp8,32 triliun dari tahun sebelumnya Rp6,40 triliun.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Di sisi aktivitas pinjaman daring (pindar) atau fintech peer to peer lending juga mengalami pertumbuhan yang positif jika melihat total tagihan (outstanding pinjaman) masyarakat. Dimana terjadi pertumbuhan sebesar 44,41 persen secara tahunan menjadi Rp1,92 triliun dari Rp1,32 triliun.
“Jumlah penerima pinjaman berdasarkan rekening hingga saat ini sebanyak 567.486 rekening. Kemudian secara tingkat wanprestasi menunjukkan kondisi terjaga sebesar 1,78 persen,” kata Muchlasin.
Sebelumnya, perkembangan INKB di Sulawesi Selatan juga menunjukkan pertumbuhan di periode Februari 2025 pada perusahaan pembiayaan, pergadaian, penjaminan, fintech P2P lending dan dana pensiun.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Sementara, pada sektor-sektor INKB yang mengalami pertumbuhan signifikan secara tahunan atau year on year (yoy) yakni, industri Fintech Peer to Peer Lending atau Pindar sebesar 47,99 persen yoy dengan nilai Rp1,90 triliun, pada kinerja perusahaan pergadaian tumbuh 27,22 persen atau sebesar Rp7,57 triliun yoy.
Selanjutnya, kinerja perusahaan penjaminan juga tumbuh 20,67 persen atau sebesar Rp807 miliar secara tahunan, dan perusahaan pembiayaan dengan pertumbuhan 5,41 persen dengan capaian Rp19,06 triliun. Kemudian, pada kinerja dana pensiun tumbuh 3,59 persen atau Rp1,60 triliun.
“Pada kinerja di industri modal ventura mengalami kontraksi -7,21 persen secara tahunan atau hanya mencapai Rp36 miliar,” terang Muchlasin.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Lanjutnya, pada total premi dalam perusahaan asuransi mengalami penurunan -3,74 persen secara tahunan atau sebesar Rp3,53 triliun di periode 2024. Akan tetapi dari sisi klaim asuransi masih tumbuh 4,55 persen atau sebesar Rp2,69 triliun.