0%
logo header
Kamis, 05 September 2024 21:43

Klarifikasi Keluarga Amran Soal Dugaan Pengancaman Ketua Bappilu Gerindra Sulsel

Redaksi
Editor : Redaksi
Perwakilan keluarga besar Andi Amran Sulaiman, Andi Rasdi. (Foto: Istimewa)
Perwakilan keluarga besar Andi Amran Sulaiman, Andi Rasdi. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Sebuah video rekaman CCTV yang menunjukkan oknum anggota TNI menggeruduk rumah Ketua Bappilu DPD Gerindra Sulsel, Harmansyah beredar luas di media sosial.

Kejadian ini pun menjadi perhatian sebab menyeret nama keluarga besar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam hal ini putranya, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman.

Menanggapi berita tentang pengancaman terhadap Harmansyah tersebut, Andi Rasdi mewakili keluarga Andi Amar menyatakan hal itu tidak benar.

Baca Juga : Pemilih Pemula Wajib Dilibatkan dalam Proses Pilkada di Kabupaten Mappi

“Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya dua hari lalu. Dia dilempari petasan. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisian,” kata Andi Rasdi dalam keterangan tertulisnya di Makassar, Kamis (5/9/2024).

Ia pun membantah kabar tentang rencana pengancaman dan penculikan terhadap Harmansyah. Sebab kata Andi Rasdi, tak mungkin ada penculikan yang dilakukan di siang hari.

“Bagaimana bisa diancam, sementara Harmansyah tidak ada. Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar tersebut,” beber Andi Rasdi.

Baca Juga : Bentuk Organisasi Bernama SPDP, Relawan Nurdin Abdullah Siap Menangkan Danny-Azhar

Menurutnya, pihak keluarga mendatangi rumah Harmansyah guna mempertanyakan secara baik-baik alasan politisi Gerindra itu mengerahkan massa. Termasuk memastikan apa benar massa tersebut Harmansyah yang kerahkan.

“Itu bukan pertama kali, bahkan sudah tujuh kali datang mencari di tempat-tempat di mana Harmansyah sering nongkrong,” demikian Andi Rasdi.

Sementara itu, Harmansyah sendiri telah mendatangi Denpom IV/Makassar di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar pada Kamis (5/9/2024) siang. Ia mengaku keluarganya terintimidasi atas kejadian tersebut.

Baca Juga : Tokoh Perempuan dan Lintas Komunitas di Pallangga Nyatakan Dukungan ke HT-DM

“Kehadiran saya di sini, saya hanya menempuh jalur hukum saja karena ada institusi yang lebih berkuasa. Saya sebagai korban merasa terancam,” singkatnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646