REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANTAENG – PT Huadi Bantaeng Industry Park (Huadi Group) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan asal Australia, Climate Tech Cement Pty Ltd (CTC) yang merupakan group dari Suvo Strategic Minerals, terkait pemanfaatan slag di kawasan industri Huadi Group di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kerjasama ini berfokus pada pengolahan slag menjadi semen geopolimer dan bahan precast, yang dianggap sebagai terobosan teknologi dalam pengelolaan limbah industri.
Penjabat (Pj) Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, menyambut positif kesepakatan ini dan menilai kerjasama tersebut sebagai kebanggaan bagi Kabupaten Bantaeng, khususnya dalam mendukung investasi asing yang membawa dampak lingkungan positif.
Baca Juga : KPU Makassar Umumkan Jadwal Debat Paslon, Digelar 24 Oktober dan 13 November 2024
“Pemanfaatan limbah slag menjadi bahan beton tidak hanya mendukung inovasi teknologi, tetapi juga sejalan dengan upaya ramah lingkungan di Sulawesi Selatan,” ujar Andi Abubakar.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Arafah menekankan pentingnya implementasi nyata dari MoU ini. Ia berharap laporan perkembangan dari Bupati Bantaeng dapat menunjukkan dampak positif kerjasama ini ke depan.
Direktur PT Huadi Bantaeng Industry Park, Lily Dewi Candinegara, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah daerah dalam proyek ini. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai langkah penting untuk mengolah limbah industri menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan.
Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Anggota TMMD ke-122 Lakukan Pengeboran Air Bersih
Sementara itu, perwakilan dari CTC, Aaron Banks menyatakan bahwa pemanfaatan slag menjadi semen geopolimer akan mengurangi emisi karbon, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan lingkungan. Ia juga menyampaikan bahwa CTC siap berinvestasi lebih lanjut dalam pengembangan teknologi pengolahan slag di kawasan Huadi Group.
Guru Besar Fisika Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Subaer menambahkan bahwa slag dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk bangunan tahan api seperti batu bata, semen polimer, batako tahan api, serta produk rumah tangga yang tahan lama. Menurutnya, teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas bangunan, tetapi juga memberi solusi ramah lingkungan. (*)