0%
logo header
Minggu, 19 Maret 2023 18:20

Kolaborasi Yayasan BaKTI Peringati IWD, Libatkan Jurnalis Berbicara Isu Kesetaraan dan Inklusi

Chaerani
Editor : Chaerani
Sejumlah jurnalis dari berbagi platform dilibatkan dalam Talkshow Peringatan IWD yang digelar Yayasan BaKTI bekerjasama sejumlah organisasi jaringan, di Gedung Mulo Makassar, Jalan Jendral Sudirman, kemarin. (Dok. Yayasan BaKTI)
Sejumlah jurnalis dari berbagi platform dilibatkan dalam Talkshow Peringatan IWD yang digelar Yayasan BaKTI bekerjasama sejumlah organisasi jaringan, di Gedung Mulo Makassar, Jalan Jendral Sudirman, kemarin. (Dok. Yayasan BaKTI)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Yayasan BaKTI melalui Program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) dengan memberikan ruang kepada jurnalis yang didominasi jurnalis perempuan untuk berbicara isu-isu kesetaraan dan inklusi melalui karya-karya jurnalistiknya.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Talkshow dan Pameran Karya Jurnalis ini digelar dengan bekerjasama organisasi jaringan. Di antaranya, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Yayasan Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (YKPM), Sulawesi Community Foundation (SCF), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Makassar, dan Ruang Jurnalis Perempuan Makassar.

Pada talkshow ini menampilkan jurnalis yang selama ini meliput dan memberitakan isu-isu inklusi. Seperti Eko Rusdianto yang berbagi pengalaman menghasilkan liputan pada isu keberagaman gender dan seksual, Suriani Mappong yang aktif mengulas karya jurnalistik pada isu perempuan dan lingkungan, dan Rubianty Sudikio yang terus fokus memberitkan isu-isu perempuan dan kesehatan di media radio. Selanjutnya Chaerani dengan pengalamannya meliput isu perempuan dari kelompok penyandang disabilitas, dan Nur Suhra Wardyah yang konsen melakukan peliputan pada isu kesehatan dan anak.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Deputi Direktur Yayasan BaKTI Zusanna Gosal mengatakan, dengan memberikan ruang kepada jurnalis untuk berbicara mengenai pengalamannya meliput dan memberitakan isu-isu inklusi, maka ada dua tujuan yang hendak dicapai. Pertama, jurnalis dan media adalah entitas yang dapat memengaruhi dan mengubah kebijakan publik, karena itu pemberitaan yang inklusi atau pemberitaan yang menggunakan perspektif gender, disabilitas, dan inklusi sosial diharapkan dapat digunakan oleh jurnalis dan media untuk membangun masyarakat inklusi.

Kedua, adalah akan membangun publik yang dapat mengenal dan mengetahui jurnalis dan media yang berita-beritanya lebih inklusif.

“Singkatnya, jurnalis-jurnalis ini menginspirasi jurnalis muda dan jurnalis kampus untuk menghasilkan berita yang inklusi. Sehingga terbangun masyarakat yang dapat merangkul kesetaraan dan menyuarakan isu inklusi bagi semua,” katanya di sela-sela Aksi Kolektif Peringati Internasional Woman Day’s dengan tema “Merangkul Kesetaraan dalam Menyuarakan Isu Inklusif Bagi Semua”, di Gedung Mulo Makassar, kemarin.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Selain talkshow, pada peringatan ini juga digelar Pameran Karya Jurnalis yang menampilkan puluhan karya jurnalis berupa tulisan, buku, foto, dan video yang berhubungan dengan isu-isu inklusi. Pameran ini bertujuan mengenalkan kepada publik karya-karya jurnalistik yang inklusi yang dihasilkan oleh jurnalis di Sulawesi Selatan.

“Bagi jurnalis muda, maupun jurnalis dan media kampus, pameran ini diharapkan memberi pelajaran dan perspektif mengenai liputan dan pemberitaan yang inklusi,” harap Zusanna.

Lanjutnya, di kondisi sekarang ini, jurnalis dan media massa telah memasuki ranah digital. Dimana media tidak hanya harus beradaptasi dengan teknologi digital, tetapi juga harus menjaga pilar yang selama ini disematkan kepadanya sebagai salah satu pilar demokrasi. Jurnalis dan media saat ini berhadapan dengan media sosial sehingga media arus utama harus tetapi menjadi sumber informasi dan pendidikan untuk menjaga kewarasan publik.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Melalui IWD yang jatuh pada 8 Maret setiap tahunnya menjadi momentum untuk mengkampanyekan kehidupan yang setara dan inklusi. Di mana semua umat manusia mempunyai kesempatan dan ruang yang sama dalam berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan,” katanya.

Sementara, pada pemilihan tema yang diangkat pada peringatan IWD ini disesuaikan dengan tema internasional yang dikeluarkan oleh UN Women, entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, yakni “DigitALL: Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender” (DigitALL: Innovation and Technology for Gender Equality). Sedangkan pesan yang disampaikan dalam IWD 2023 adalah #EmbraceEquity atau #RangkulKesetaraan.

“Pengingatan IWD yang kita laksanakan bersama organisasi jaringan lainnya yang memiliki tujuan yang sama adalah salah satu bentuk Aksi Kolektif, yaitu bagian dari program INKLUSI dalam upaya membangun aksi bersama dalam mendorong perubahan untuk kehidupan yang inklusi,” terangnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646