0%
logo header
Kamis, 28 Juli 2022 23:03

Komisi D DPRD Makassar Harap Pemkot Fokus Tangani Anak Jalanan

Rizal
Editor : Rizal
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Keberadaan anak jalanan, pengemis dan gepeng masih menjadi pemandangan umum di wilayah Kota Makassar. Mereka berkeliaran di sudut-sudut kota dan memenuhi hampir semua titik lampu merah.

Kondisi ini mendapatkan perhatian serius dari Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Masyarakat DRPD Kota Makassar, Yeni Rahman. Menurutnya, hal ini menjadikan Kota Makassar terlihat kian kumuh di tengah pertumbuhan ekonomi yang semakin melaju tinggi.

“Pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan peningkatan kesejahteraan warga. Kemiskinan dan penataan kota harusnya jadi prioritas pemerintah,” katanya, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga : Pasangan Ideal, Jaringan Kesehatan Makassar Solid Dukung Appi-Aliyah

Menurut anggota Fraksi PKS itu, gelandangan dan anak jalanan entah itu warga asli Makassar atau pun orang-orang yang didatangkan dari luar makin mudah dijumpai di hampir sudut kota.

“Ini harus jadi penanganan serius oleh pemerintah terkait keberadaan pengemis, anjal, gelandang dan gepeng,” tambahnya.

Menurut Yeni Rahman, sebuah kota baru bisa dikatakan maju dan berkembang jika ditandai dengan kebersihan dan penataan kota yang jauh dari kesan kumuh.

Baca Juga : IOH Group dan Accenture Siap Bangun Peradaban Ekonomi Digital Indonesia

“Kita lihat kota-kota besar di belahan negara lain, rata-rata bersih tidak ada pengemis dan daerahnya tertata. Tidak ada rumah-rumah di kolong jembatan dan di trotoar,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi sempat memimpin razia anak jalanan, gelandangan dan pengemis dengan menyisir sejumlah jalan protokol di Kota Makassar beberapa waktu lalu. Menurut Fatma, pihak Pemkot Makassar menargetkan kota ini akan menjadi zero anjal dan gepeng.

“Kita mau zero anjal-gepeng di Kota Makassar, jadi ini (aktivitas mereka) harus diminimalisir,” singkat Fatma. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646