REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Komisi IX DPR RI, mengunjungi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Kamis (04/08/2018).
Rombongan Anggota Komisi IX ini tiba sekitar pukul 12.00 Wita dan langsung menuju ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) didampingi Direktur RS Wahidin, Dr. Khalid Saleh untuk meninjau pelayanan medis.
Dalam kesempatan tersebut, Ermalena yang memimpin rombongan Komisi IX DPR menyampaikan Apresiasinya kepada petugas RS Wahidin yang telah bekerja dengan baik dalam melayani korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak Rumah Sakit Wahidin yang telah memberikan pelayanan kepada korban gempa dan tsunami dengan baik, tetaplah bekerja, teruslah semangat untuk memberikan dedikasi kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Sulawesi Tengah,” ujar Ermalena.
Hingga saat ini, RS Wahidin sudah merawat 119 pasien korban bencana di Sulteng.
“Sejauh ini ada 119 orang korban bencana asal palu dan donggala yang kami rawat, rata-rata mengalami patah tulang,” kata Direktur RS Wahidin Sudirohusodo, Dr. Khalid Saleh.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Yang menjadi kendala, lanjut Khalid Saleh, saat ini RS Wahidin kekurangan tenaga medis untuk menangani pasien yang cukup banyak.
“Saat ini kami kekurangan tenaga medis, khususnya perawat untuk menangani pasien,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Aliyah Mustika Ilham mengatakan, pihaknya di Komisi IX DPR akan menyampaikan kepada kementrian kesehatan.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Soal kekurangan tenaga perawat di Rumah Sakit Wahidin itu sudah menjadi catatan khusus kami di Komisi IX DPR, kami akan komunikasikan ke Kementrian Kesehatan untuk menambah tenaga medis disini,” ungkap Aliyah saat dikonfirmasi.
(Saddam Buton)