REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Bertempat di Ruang Pola Kantor Wali Kota Makassar, Komite Olagraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar, menyampaikan optimisme bisa mengembangkan prestasi Olahraga di Makassar.
Demikian diutarakan Kepala KONI Makassar, Agar Jaya, saat membuka Dialog Akhir Tahun KONI dengan Tema “Membangun Prestasi Olahraga di Era Industri 4.0”, Sabtu (28/12/2019) kemarin. Dialog ini dipandu oleh Yusuf AR.
Ketua KONI Makassar, Drs.H. Agar Jaya mengatakan, prestasi olahraga kota Makassar mengalami peningkatan cukup tinggi.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Bicara soal peningkatan kali ini Sulsel, dalam hal ini Kota Makassar, tetap juara umum dengan capaian 100 medali dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu hanya 60 an. Jadi, saya yakinkan prestasi olahraga di Makassar makin meningkat. Sekitar 20 persen pada tahun 2020 mendatang,” kata Agar Jaya.
Sehingga menjelang tahun 2020 yang sebentar lagi menggelar event Pekan Olahraga Nasional (PON) Makassar dinyatakan tetap mendukung dan memberi kontribusi atlit pada PON nanti.
“Apalagi atlit-atlit yang lolos adalah dominan dari Makassar,” ujar Agar Jaya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Hanya saja menurutnya Kendala yang dihadapi tahun 2020 ini adalah dalam pembinaan terkendala pada Prasarana tempat latihan.
“Kendala kami hanya pada prasarana. Misalnya panahan, atlit panahan kita sulit latihan karena tidak ada lapangan. Gedung untuk Anggar juga tidak ada. Selama ini kita sudah siapkan beberapa peralatan dari semua cabang. Sayangnya tidak ada prasarana latihan,” tuturnya.
Untungnya dalam dialog akhir tahun ini, ada tawaran kerjasama dengan pihak Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)UNM Makassar. Sehingga harapan untuk menghadapi era induatri 4.0 ini, pihak KONI sudah punya solusi.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Kampus FIK UNM memiliki beberapa peralatan yang cukup memadai yang bisa digunakan. Peralatan tersebut hanya ada tiga tempat di Indonesia. Salah satunya di UNM Makassar.
“Sekarang tantangannya bagaimana kita akan memanfaatkan tehnologi olahraga tersebut dalam rangka peningkatan prestasi,” pungkas Agar Jaya.
Hadir sebagai pemateri Dekan FIK UNM, Prof. Dr. Hasmiaty. M.Kes yang membawakan materi kedisisiplinan ilmu, dan Praktisi Olahraga, Moh. Abdi Amahoru yang membawakan materi aplikasi pendeteksi ketepatan dan kecepatan dalam berolahraga. (Muh. Ahmad)
