REPUBLIKNEWS.CO.ID, ENREKANG – Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe menghadiri konsolidasi pengurus DPD II Golkar Enrekang.
Taufan Pawe ditemani sejumlah petinggi pengurus DPD I Sulsel, diantaranya Sekretaris Marzuki Wadeng, Wakil Ketua Bidang Perempuan dr Salwah Mochtar, Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis Herman Heizer, Ketua Bappilu Lakama Wijaya, Ketua AMPG Sulsel Rahman Pina, dan Wakil Sekretaris Zulham Arief.
Dalam sambutannya, Taufan Pawe menyampaikan amanah Ketua Umum DPP Golkar Ailangga Hartarto. Khusunya mencari dan menghasilkan pemimpin Golkar melalui musda. Menurutnya, saat ini Golkar merupakan partai dengan paradigma baru.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Ia menegaskan, Golkar Sulsel saat ini bukanpartai perorangan atau kelompok. Golkar merupakan partai murni milik kader.
“Tidak ada lagi eksploitasi kader. Dibawah kepemimpinan saya. Tidak ada lagi sistem bayar-bayaran. Ini semangat dari Pak Airlangga. Saya berdosa jika telah diberikan amanah oleh pak ketua umum, namun saya tidak mampu terjemahkan ke bawah,” kata Taufan Pawe.
Pesan Airlangga, lanjut Taufan, kader Golkar wajb memperkuat kegiatan-kegiatan sosial. Mampu menunjukkan jiwa militansinya sehingga mampu mengambil simpati masyarakat.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Wali Kota Parepare dua periode itu berharap, Ketua Golkar Enrekang selanjutnya harus memilik cita-cita politik besar kedepan. Seperti kepala daerah atau menjadi anggota DPR RI. Cita-cita politik itu menunjukkan semangat dan jiwa militansi kader.
“2024 sudah di depan mata. Ada agenda Pilpres, Pilgub, Pilkada, pileg. Sudah saatnya kita menyusun strategi, rumusan ideal seperti apa agar seluruh event politik kita menangkan. Jangan sampaj bupati Enrekang bukan kader Golkar lagi. Itu bisa menjadi dosa kita bersama dalam membesarkan Partai Golkar,” jelasnya.
Sementara Plt Ketua DPD II Golkar Enrekang, Asmara Cawidu berharap, ketua Golkar Enrekang selanjutnya bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Menurutnya, Enrekang pernah menjadi lumbung suara Partai Golkar. Sehinga tugas utama ketua selanjutnya menambah kursi Golkar yang saati ini berjumlah enam.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
“Kursi Golkar pernah lebih dari ini. Namun terus tergerus karena semangat kegolkaran kita pernah merosot. Ketua selanjutnya harus mengembalikan kejayaan Golkar dengan minimal 10 kursi,” pungkasnya. (Acca)
