REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH — Warga Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang merupakan korban positif Virus Corona (Covid-19) hingga saat ini belum mendapatkan tindakan medis apapun dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah setempat.
Saat dihubungi republiknews.co.id, salah satu korban positif Corona di Desa Wasilomata 1, Kecamatan Mawasangka, yang berinisial (SL) mengaku hingga saat ini belum mendapatkan penanganan medis.
“Sejak ditetapkan positif corona, sampai saat ini saya dan istri saya belum ada penanganan medis, kami juga bingung seperti apa penanganannya ini, saya cuma dapat informasi dari luar kalau saya positif virus corona, tapi saya heran juga tidak ada apa-apa (penanganan). Saya tidak tau apa yang harus saya lakukan,” kata SL, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Jumat (15/05/2020) malam.
Baca Juga : IOH Group dan Accenture Siap Bangun Peradaban Ekonomi Digital Indonesia
Tidak hanya itu, SL mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi langsung dari pihak Gugus Kabupaten maupun Kecamatan.
“Tidak ada Informasi sama sekali pak, saya bingung ini apa yang mau saya lakukan selanjutnya. Sekarang ini saya dan istri (dua korban) yang dinyatakan positif corona hanya bisa lakukan karantina mandiri untuk menjaga keluarga saya dari bahaya virus ini,” keluhnya.
Sementara, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buton Tengah, Muhammad Yusuf, yang dihubungi republiknews.co.id juga melalui sambungan telepon seluler belum bisa memberikan keterangan pasti.
Baca Juga : Pemkab Gowa Gandeng BPS Fokuskan Perbaikan Data Statistik
“Nanti besok (Sabtu, 16 Mei) Jam 10.00 wita baru kami kasi keterangan resmi melalui konferensi pers di Kantor Bupati Buteng,” singkatnya.
Sebelumnya, Jumat (15/05) Gugus Tugas Covid-19 Sultra melakukan rilis terbarunya dengan penambahan kasus positif sebanyak 16 orang, dengan rincian 15 dari Kabupaten Buton Tengah dan 1 dari Bombana.
Dari 15 kasus di Buteng itu, 2 diantaranya dari Kecamatan Mawasangka, yaitu SL dan Istrinya dengan riwayat perjalanan dari kota Ambon dengan menumpangi KM Nggapulu pada Jumat 17 April lalu. (Redaksi)
