REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU — Ketua Laskar Sawerigading, Ikmal, menyatakan dukungan penuh terhadap PT Masmindo Dwi Area (MDA) terkait rencana pelaksanaan kegiatan peledakan yang akan dimulai dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa MDA tidak hanya patuh terhadap regulasi, tetapi juga menunjukkan penghormatan yang tinggi terhadap nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Luwu.
“MDA tidak sekadar patuh pada aturan teknis dan perizinan, tetapi juga menghormati akar budaya lokal. Sebelum memulai kegiatan peledakan, mereka telah menggelar prosesi adat Mangngolo Ri Arajang sebagai bagian dari sosialisasi. Mereka meminta restu adat dan melakukan ritual bersama Kedatuan Luwu. Ini bentuk nyata penghormatan terhadap kearifan lokal,” ujar Ikmal, Senin (16/6/2025).
Prosesi tersebut berlangsung di Salassae Kedatuan Luwu dan dipimpin langsung oleh YM Cenning Luwu Hj. Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, serta perwakilan Kedatuan Luwu lainnya. Turut hadir pula Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole Baebunta, pemangku adat Latimojong, Maddika Ulusalu, dan jajaran manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang (KTT).
Baca Juga : Aksi Blokir Jalan Dinilai Rugikan Ribuan Warga, KWLT Serukan Jaga Kondusivitas Investasi di Luwu
Prosesi Mangngolo Ri Arajang merupakan simbol permohonan restu dari seluruh makhluk, baik kasat mata maupun tidak, demi kelancaran suatu hajat besar, termasuk kegiatan pertambangan. Ini sekaligus menegaskan betapa pentingnya aspek spiritual dan adat dalam setiap langkah yang diambil.
Ikmal menyebut, berdasarkan data dan dokumen yang dihimpun Laskar Sawerigading, MDA telah memenuhi seluruh persyaratan sesuai ketentuan. Mulai dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi, persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) oleh Kementerian ESDM, hingga perizinan bahan peledak dan operasional dari kepolisian dan instansi terkait.
“MDA juga telah memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM) bagi para juru ledaknya sebagai bentuk komitmen terhadap aspek keamanan dan keselamatan warga,” jelasnya.
Baca Juga : OPINI: IMM Luwu Harus Konsisten, Jangan Gunakan Standar Ganda dalam Isu Tambang
Rencana peledakan akan dilakukan sekali setiap dua hari, pada pukul 12.00–13.00 WITA, dengan penyesuaian waktu apabila terjadi cuaca buruk atau gangguan teknis.
Laskar Sawerigading mengapresiasi langkah MDA yang dinilai terbuka dan edukatif dalam menyosialisasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat.
“Mereka menjelaskan secara transparan tujuan teknis peledakan, yakni untuk membongkar batuan, mengurangi penggunaan alat berat, serta mempercepat proses konstruksi dan produksi. Semua dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip keselamatan,” tegas Ikmal.
Baca Juga : Pemuda Luwu Klarifikasi Isu Tambang: Investasi Sah, Warga Diuntungkan
Ia menambahkan bahwa Laskar Sawerigading dan masyarakat Luwu mendukung penuh keberlanjutan investasi yang dilakukan MDA. Menurutnya, kehadiran perusahaan ini menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat.
“Luwu membutuhkan investasi yang berkelanjutan. Dan MDA telah membuktikan diri sebagai mitra yang taat aturan, menghargai budaya, dan berkomitmen membawa manfaat nyata bagi daerah. Kami siap mengawal proses ini agar berjalan aman, adil, dan bermanfaat bagi semua pihak,” tambahnya.
Adapun pembangunan Pabrik Pengolahan (Processing Plant) dijadwalkan dimulai pada minggu kedua Juni 2025, sementara aktivitas di Pit Salubulo akan dimulai pada minggu pertama Juli 2025. Kedua agenda tersebut menjadi tonggak penting dalam tahapan produksi MDA yang telah dinantikan oleh masyarakat.
Baca Juga : Mayoritas Keluarga Ne’ Pong Titing Nyatakan Dukungan terhadap Investasi MDA
Ikmal menutup pernyataannya dengan imbauan agar masyarakat tetap objektif menyikapi berbagai dinamika yang berkembang.
“Jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi. Investasi ini milik kita bersama. Mari kita jaga, kawal, dan pastikan berjalan dengan membawa manfaat serta keberkahan bagi Luwu,” pungkasnya.(*)
