REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Hasanuddin Leo meminta pemerintah kota (Pemkot) bisa memberikan perhatian lebih ke guru mengaji. Sebab, inisiatif yang diberikan dinilai masih tak proporsional sesuai jumlah. Hal itu dia sampaikan saat menggelar sosialisasi peraturan daerah (perda) nomor 1 tahun 2012 tentang Baca Tulis Al-Qur’an, di Hotel Phinisi Travelers, Jalan Lamadukelleng, Sabtu (12/3/2022).
“Pemerintah memberikan insentif guru mengaji hanya satu guru setiap masjid. Padahal, ada masjid yang banyak guru mengajinya karena santrinya banyak. Inilah saya kira pemerintah perlu hadir,” kata Hasanuddin Leo.
Ada juga, kata Politisi Partai Amanat Nasional ini, masjid yang tidak memiliki guru mengaji. Belum lagi, insentif ini diberikan hanya sekali setahun dengan nominal yang dinilai tak sesuai dengan dampak yang diberikan.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Kalau tidak bisa perbulan, bisa triwulan. Supaya anak muda yang mengabdikan diri mengajar baca tulis Al-Qur’an tetap terjaga,” paparnya.
Dia juga menyinggung soal perhatian orang tua. Di mana, iuran mengaji yang tak seberapa dikeluhkan sementara les atau kursus pribadi bahasa Inggris atau Matematika bisa dilunasi meski pembayarannya lumayan besar.
“Artinya, ayo buka pemikiran orang tua terkait Al-Qur’an. Kitab Allah ini sumber dari segala ilmu dan bisa menjadi modal bagi perkembangan anak,” tambahnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Terpisah, Narasumber Kegiatan, Moh Syarief mengatakan, pemerintah kota memiliki program terkait baca tulis Al-Qur’an. Diantaranya, lomba menghafal Al-Qur’an yang hadiahnya meningkat menjadi Rp700 juta. Kemudian, sambung Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Makassar ini, tahfidz weekend. Program ini akan dimulai di April-November 2022 mendatang.
“Kita sisa menunggu kesiapan masjid. Kalau sudah ada kita jalan,” singkatnya. (*)