0%
logo header
Rabu, 29 Mei 2024 12:08

Leni Dukung Hutan Jadi Destinasi Wisata: Syaratnya Ekosistem Tetap Harus Terjaga

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Anggota DPRD Kutai Timur, Leni Anggraini. (Istimewa)
Anggota DPRD Kutai Timur, Leni Anggraini. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI TIMUR – Hutan tak hanya berperan sebagai paru-paru dunia, namun juga menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa. Pemanfaatan hutan sebagai destinasi wisata dapat menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan, khususnya bagi masyarakat lokal yang memiliki kewenangan dalam mengelola objek wisata berbasis hutan tersebut.

Hal inilah yang dicoba didukung oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Leni Anggraini. Menurutnya ini merupakan Langkah positif yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke Kutim, dengan syarat ekosistemnya tetap harus dijaga.

“Kalau (menurut) saya pribadi itu bagus, tapi jangan sampai pembangunan (objek) wisatanya itu merusak ekosistem hutan kita,” ucap Leni Anggraini saat ditemui awak media pada Rabu (29/05/2024).

Leni juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan di lokasi objek wisata, seperti tidak membuang sampah sembarangan tempat, agar lingkungan objek wisata tetap terjaga.

“Persoalan sampah objek wisata, saya siap turun ke lapangan membantu. Kita juga akan mengajak kerjasama para pemuda, seperti karang taruna, untuk mengatasi persoalan sampah wisata ini,” tegasnya.

Tak hanya itu, anggota Komisi B DPRD Kutim itu juga menjelaskan bahwa pembangunan objek wisata, sebagai salah satu cara efektif untuk mempromosikan potensi pariwisata Kutim, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Inikan bagus untuk wisatawan kita. Siapa tahu, suatu saat Kutim bukan hanya terkenal di Indonesia tapi sampai keluar negeri juga,” tandasnya.

Hutan menawarkan berbagai keindahan alam yang menarik untuk dikunjungi, seperti pepohonan yang rindang, air terjun yang menawan, dan panorama pegunungan yang menakjubkan dan Penting untuk memastikan bahwa kegiatan wisata hutan tidak merusak lingkungan, seperti pencemaran air, penebangan liar, dan perburuan liar. Oleh sebab itu, Diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku usaha wisata untuk mengembangkan dan mengelola wisata hutan secara berkelanjutan. (ADV/DPRD Kutim)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646