REPUBLIKNEWS.CO.ID, PANGKEP — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pangkajene secara aktif memberikan program pembinaan kemandirian bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WPB) melalui kegiatan-kegiatan peningkatan keterampilan.
Kegiatan yang dilakukan pun baik melalui program mandiri Rutan Pangkajene maupun menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah melaui Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pangkep, hingga lembaga-lembaga sosial lainnya. Sejumlah program peningkatan keterampilan yang pernah digagas, di antaranya, pelatihan keterampilan pengolahan limbah marmer menjadi papan nama, mengkreasikan bahan lidi menjadi sebuah tudung saji, keranjang serbaguna, membuat miniatur dari bahan limbah, merajut tas, membuat pot dengan limbah handuk dan ada program pelatihan dibidang keterampilan lainnya.
“Kegiatan pembinaan keterampilan yang kami berikan kepada WBP dalam rangka memberikan pengembangan kecakapan hidup (life skills),” kata Rutan Pangkajene Hakim Sanjaya dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Lebih lanjut, Hakim mengatakan, program peningkatan keterampilan bagi WBP ini juga sebagai upaya mengembangkan kecakapan hidup WBP dengan tujuan setelah WBP keluar dari rumah tahanan mereka dapat mandiri dengan bekerja pada orang lain atau membuka usaha sendiri. Sehingga saat kembali di tengah-tengah masyarakat mereka dapat memberikan manfaat yang positif.
“Meskipun harus diakui bahwa pembinaan itu membutuhkan waktu yang lama serta proses yang tidak cepat, namun seiring dengan berjalannya masa tahanan narapidana dapat menjalani proses dengan baik dan bisa kembali berbaur di dalam masyarakat,” tegas Hakim.
Ia menyebutkan, salah satu pembinaan keterampilan mandiri yang aktif dilaksanakan di Rutan Kelas IIB Pangkajene dalam tiga tahun terakhir yaitu keterampilan pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar lidi terbaik berupa Tudung Saji, Keranjang Serbaguna dan Sapu Lidi. Sementara, untuk kelas pembinaan keterampilan ini dibuka setiap hari dengan per harinya memberikan bimbingan kepada tujuh orang WBP mulai Pukul 08.00-14.00 Wita.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
“Hasil produk karya warga binaan dipasarkan secara langsung pada masyarakat (pengunjung) maupun Kerjasama dengan pemerintah daerah Kab. Pangkajene dan Kepulauan melalu Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Hakim.
Menurut Hakim, produk-produk tersebut dihadirkan di setiap pameran-pameran baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada hari-hari besar seperti Hari Bhakti Pemasyarakatan dan Hari Dharma Karyadhika. Salah satunya pada pelaksanaan penyerahan remisi 17 Agustus 2022 lalu, hasil karya tersebut mendapat apresiasi yang luar biasa oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau beserta para Forkopimda Pemkab Pangkep dan seluruh tamu yang hadir. Bahkan Bupati Pangkep memborong hasil kerajinan WBP tersebut.
“Anak didik kita ini perlu diberikan perhatian lebih, baik berupa pemberian pembinaan keterampilan, kepribadian, Kesehatan dan hak-hak lainnya, tiada lain bertujuan untuk memberikan bekal kepada mereka agar kelak ketika keluar dari sini, mereka tidak lagi mengulangi perbuatan melanggar hukum,” harapnya.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkumham Sulsel) Liberti Sitinjak mengapresiasi program-program yang digagas setiap rutan dalam memberikan program edukasi bagi warga binaan. Salah satunya yang berhasil dilakukan Rutan Kelas IIB Pangkejene ini.
“Pembinaan ini dapat menjadi bekal dan keahlian khusus bagi WBP dengan harapan kegiatan seperti ini dapat dimiliki oleh semua WBP di Rutan Pangkajene,” kata Liberti singkat.