0%
logo header
Rabu, 24 Mei 2023 21:43

Lewat Program Dashat, Pemkab Gowa Siap Ikut Penilaian Kinerja Penanganan Stunting

Chaerani
Editor : Chaerani
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa saat menghadiri menghadiri Pembukaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023 di Hotel Maxone Makassar, Rabu, (24/05). (Dok. Humas Gowa)
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa saat menghadiri menghadiri Pembukaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023 di Hotel Maxone Makassar, Rabu, (24/05). (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagas Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program penanganan stunting ini sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat.

Program Dashat yang telah digagas di 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa ini pun menjadi kesiapan pemerintah daerah dalam mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023.

Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan, dalam menghadapi penilaian kinerja tersebut, Kabupaten Gowa sudah cukup siap. Bahkan sebelumnya telah melakukan pertemuan yang melibatkan seluruh SKPD lingkup pemerintahan daerah.

Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel

Abd Rauf yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa mengaku, persiapan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi ini diantaranya melalui Dinas Pemberdayaan Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) setempat yang sudah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan sejumlah stakholder. Sebab, Upaya tersebut dianggap perlu melibatkan banyak OPD atau SKPD.

“Sehingga kami meminta inovasi apa saja dari masing-masing SKPD tentang percepatan penurunan stunting,” katanya disela-sela menghadiri Pembukaan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023 di Hotel Maxone Makassar, Rabu, (24/05/2023).

Lanjutnya, guna mendukung aksi konvergensi yang dilakukan melalui pertemuan, maka pihaknya melakukan aksi nyata di lapangan dengan menindaklanjuti program pemerintah pusat melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

“Sebanyak 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa sudah terbentuk yang namanya Dashat, dengan rutin memberikan makanan yang bergizi untuk ibu hamil kekurangan energi kronik dan balita,” ujarnya.

Wabup Gowa berharap, melalui Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting di Sulawesi Selatan ini, dapat berdampak baik juga bagi Kabupaten Gowa dan mampu menjadi acuan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa.

Sementara, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Gowa Sofyan Daud menambahkan, kegiatan yang telag berjalan dalam upaya penanganan stunting yakni dengan melakukan evaluasi pada pengukuran berat badan dan tinggi pada anak usia Bawah Dua Tahun (Baduta) maupun Bayi Lima Tahun (Balita).

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Kami juga mulai mengadakan pengukuran untuk mengevaluasi pertambahan berat badan dan tinggi badan, dan terjadi peningkatan pada hasil evaluasi tersebut,” kata Sofyan.

Ia menyebutkan, berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Gowa 2023 cukup rendah yakni sekitar 5,5 persen atau 2.809 balita. Namun memang berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) angka stunting di Kabupaten Gowa berada pada 33 persen.

Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, dirinya telah melepas 200 delegasi Tenaga Kesehatan (Nakes) yang dilepas ke daerah guna melakukan sosialisasi sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting. Mereka pun didorong untuk melakukan intervensi dan edukasi.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Intervensi penting karena sudah ada kasus yang terjadi. Sementara edukasi sangat penting untuk menghindari kejadian yang telah terjadi sebelumnya,” katanya.

Lanjutnya, di 2023 ini ada sebanyak 515 desa yang menjadi program penanganan stunting. Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk meningkatkan leading sektor yang melibatkan unsur pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat dan juga seluruh stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan angka 14 persen stunting sebagai target nasional.

“Saya minta Kabupaten dan kota juga semangat walaupun ada kebutuhan dan mengalami kekurangan dalam melakukan intervensi maka pemerintah provinsi siap membantu,” ujarnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646