REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJK Syariah) menggelar Syariah Financial Fair (SYAFIF). Bertajuk “SYAFIF Goes to Palembang”, kegiatan berlangsung di Main Atrium Palembang Indah Mall sejak 16 hingga 18 Mei 2025 mendatang.
SYAFIF merupakan program flagship OJK yang berkolaborasi dengan PUJK Syariah dalam mempromosikan produk dan layanan keuangan syariah melalui kegiatan pameran atau expo, talkshow edukasi keuangan syariah, dan perlombaan bagi masyarakat umum.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, keuangan syariah merupakan pilar penting dalam perekonomian nasional. Industri keuangan syariah menunjukkan kinerja yang solid dan meningkat, dengan total aset nasional per Maret 2025 mencapai Rp2.900 triliun.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Capaian ini terdiri dari perbankan syariah sebesar Rp960 triliun, pasar modal syariah Rp1.700 triliun, dan lembaga keuangan nonbank syariah sebesar Rp174,7 triliun.
“Bonus demografi dan tingginya jumlah penduduk muslim Indonesia merupakan potensi besar yang tidak boleh hanya menjadi pasar, tapi harus mampu menjadikan kita sebagai pemain utama, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” ujar Friderica, dalam kegiatan, kemarin.
Friderica menambahkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan nasional mencapai 66 persen dan indeks inklusi mencapai 80 persen. Untuk sektor keuangan syariah, terjadi peningkatan literasi dari 39 persen menjadi 43,42 persen, namun inklusinya masih berada di angka 13,41 persen.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Artinya banyak yang sudah paham produk keuangan syariah, tetapi belum mengaksesnya. Ini adalah PR besar bagi kita semua,” tegasnya.
Ia pun menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas, termasuk pemanfaatan peran pondok pesantren dan tokoh agama, untuk memperluas literasi dan inklusi syariah. Dalam konteks ini, OJK telah mengembangkan ekosistem pusat inklusi keuangan syariah dan menjalin kolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pelatihan para dai dan ustaz sebagai agen literasi syariah.
Sekadar diketahui, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi OJK bersama Organizing Committee Orkestrasi Program Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (OC LIKS) yang telah dibentuk OJK pada Januari 2025. Palembang menjadi kota kedua dari lima kota yang menjadi target penyelenggaraan SYAFIF tahun ini.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Sementara, Duta Literasi Sumatera Selatan, dr. Ratu Tenny Leriva menyampaikan apresiasinya atas komitmen OJK, baik di tingkat pusat maupun regional, dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah.
“Kami mencatat di periode 2022, angka inklusi keuangan di Sumatera Selatan telah mencapai 88 persen, dengan literasi di atas angka nasional yakni sebesar 52persen. Namun masih terdapat gap, terutama pada masyarakat di pinggiran kota dan desa, yang belum tersentuh layanan keuangan formal,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto pada kesempatan tersebut melaporkan bahwa SYAFIF Goes to Palembang diikuti oleh 19 PUJK Syariah, meliputi perbankan, pergadaian, pembiayaan, penjaminan, dan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) berbasis syariah.