0%
logo header
Sabtu, 08 April 2023 16:55

Lewat Talkshow Pesona Ramadhan J-PRO Makassar, Masyarakat Diajak Mengenali Skema Investasi

Chaerani
Editor : Chaerani
Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulampua Normasita (kiri kedua), Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Head Marketing Executive PT. Pegadaian Tamrin Muttakin, Manager Marketing PT. GMTD Dodie Christian Kukus saat menjadi narasumber pada Talkshow Literasi Keuangan Pesona Ramadhan yang digelar J-PRO Makassar, di Pelataran MaRI Makassar, kemarin. (Dok. Humas J-PRO Makassar)
Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulampua Normasita (kiri kedua), Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Head Marketing Executive PT. Pegadaian Tamrin Muttakin, Manager Marketing PT. GMTD Dodie Christian Kukus saat menjadi narasumber pada Talkshow Literasi Keuangan Pesona Ramadhan yang digelar J-PRO Makassar, di Pelataran MaRI Makassar, kemarin. (Dok. Humas J-PRO Makassar)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) memanfaatkan pelaksanaan Talkshow Pesona Ramadhan yang digelar Jurnalis Profesional (J-Pro) Makassar sebagai ajang sosialisasi terkait literasi keuangan. Salah satunya dengan mengajak masyarakat mengenali skema investasi yang mendatangkan manfaat, juga yang bersifat investasi bodong.

Kepala Sub (Kasub) Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulampua Normasita mengatakan, agar masyarakat terus berhati-hati dalam melakukan investasi. Apalagi menjelang Idul Fitri yang biasanya dilakukan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), sehingga kerap kali dimanfaatkan perusahaan investasi bodong untuk menjerat masyarakat.

“Kita tetap harus hati-hati dengan mengenali perusahaan yang melakukan investasi bodong,” katanya di sela-sela Talkshow, di pelataran Mall Ratu Indah (MaRI) Makassar, kemarin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Untuk itu, Normasita memberikan edukasi dalam mengenali ciri-ciri perusahaan investasi bodong. Antara lain, menawarkan keuntungan yang tinggi sekitar 30 hingga 50 persen. Kemudian keuntungan yang didapatkan dalam durasi singkat, serta adanya skema bonus perekrutan anggota (skema Ponzi).

“Juga ada iming-iming klaim tidak ada resiko, padahal kita tahu semua investasi selalu ada resikonya. Misalnya properti punya resiko kebakaran misalnya. Jadi kalau semua ciri-ciri tadi sudah ada dalam penawaran sebuah perusahaan investasi maka itu alarm lampu merah kalau perusahaan itu bodong,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan agar masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan OJK, dan mengakses informasi yang kredibel. Seperti Call Center OJK hingga pesan WhatsApp ke OJK.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

“Jadi bila ada penawaran investasi yang diterima masyarakat maka harus segera mengecek ke OJK,” ujarnya.

Ia pun memberikan tips untuk bisa melakukan investasi, maka pendapatan harus dibagi dalam format pos-pos pengeluaran. Mulai dari 10, 20, 30, hingga 40 persen.

“10 persen untuk dana sosial, jadi kalau ada zakat ada infak maka posnya dalam pengeluaran keuangan kita adalah 10 persen. Sementara 20 persen untuk tabungan, dana darurat dan investasi. 30 persen untuk bayar utang alias cicilan, usahakan cicilan adalah bersifat produktif namun kalau tidak bisa maka paling tinggi porsinya 30 persen. Kemudian porsi yang terbesar yakni 40 persen memang untuk kebutuhan hari-hari atau rumah tangga, yang pasti kalau lebih besar pasak daripada penghasilan memang akan susah untuk berinvestasi,” tegas Normasita.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Sementara, Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang juga hadir sebagai pembicara dalam talkshow bertajuk “Spirit Ramadan Momen Membidik Investasi Aman”, menceritakan pengalaman memimpin Kota Makassar.

Ia menilai sejak kepemimpinannya, pihaknya menganggap bahwa Kota Makassar memiliki potensi investasi yang cerah.

“Ketika kami memimpin di Makassar, Presiden RI waktu itu Bapak SBY dalam pidato kenegaraannya sempat menyinggung pertumbuhan ekonomi Makassar melampaui Tiongkok, Singapura dan beberapa lainnya,” ujarnya

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Makanya, menurut Ilham, jika ingin berinvestasi tidak perlulah memiliki investasi di luar, karena Kota Makassar sendiri juga sangat menjanjikan kedepannya saat berinvestasi.

“Hanya saja investasi yang cocok dan menguntungkan di Kota Makassar ini adalah jenis investasi di bidang properti dan tanah,” terangnya.

Hal senada diungkapkan Manager Marketing PT. GMTD Dodie Christian Kukus. Ia mengungkapkan, investasi yang cukup menjanjikan saat ini adalah properti.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Kami pun mengajak untuk berinvestasi pada perusahaan yang sudah terpercaya dan berpengalaman. GMTD sendiri sudah 25 tahun mengelola properti di Kota Makassar, dan ini turut membangun pertumbuhan ekonomi di kota ini,” katanya.

Ia juga membenarkan bahwa saat ini peluang investasi di bidang properti saat ini cukup tinggi di Kota Makassar. Berdasarkan data yang ada prospek investasi di Makassar pada bidang properti berada pada urutan tertinggi, kemudian menyusul Surabaya dan Jakarta.

“Makanya benar kata Bapak Ilham untuk investasi properti tidak perlu jauh-jauh ke luar Kota Makassar. Sebab orang Papua saja ke Makassar untuk berinvestasi,” tegas Dodie.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Hal berbeda juga dikatakan Head Marketing Executive PT. Pegadaian Tamrin Muttakin. Ia mengungkapkan, salah satu investasi yang juga cocok dilakoni warga Kota Makassar, maupun Sulawesi Selatan pada umumnya adalah emas.

Hanya saja ia mengingatkan bagi warga yang menginginkan investasi emas dalam bentuk fisik untuk memeriksa kadar emas tersebut pada layanan yang terpercaya atau disebut sebagai penaksir emas.

“Arti emas bagi masyarakat Sulsel itu unik sebenarnya, bukan cuma soal investasi saja tapi soal simbol kejayaan atau status sosial. Tapi kami mengingatkan untuk berhati-hati karena sudah ada beberapa perusahaan investasi emas yang ternyata bodong, jadi bila kita berinvestasi emas dalam bentuk fisik jangan ragu untuk mengecek kadar emasnya,” ujar Tamrin singkat.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646