REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, terus memaksimalkan potensi lokal melalui penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Upaya ini menjadi strategi utama desa dalam membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
BUMDes tidak hanya berfungsi sebagai unit usaha, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang mampu menghadirkan pendapatan langsung bagi desa.
“Kami ingin setiap potensi desa dikelola secara profesional agar menghasilkan pemasukan nyata bagi desa dan masyarakat,” ujar Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fakhri Arsyad, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa
BUMDes Loa Duri Ilir kini mengelola sejumlah usaha menjanjikan, seperti kolam renang, wahana flying fox, serta agrowisata yang mencakup kebun salak pondoh, jambu kristal, kolam pemancingan, hingga peternakan burung puyuh. Seluruh unit usaha tersebut menjadi sumber pendapatan desa sekaligus menjadi sarana edukasi bagi para pengunjung.
Pendapatan yang dihasilkan BUMDes seluruhnya diputar kembali untuk operasional, pemberdayaan tenaga kerja lokal, serta pengembangan unit usaha baru. Fakhri menegaskan bahwa langkah ini membuat desa tidak lagi bergantung sepenuhnya pada dana transfer pemerintah.
“Setiap rupiah yang dihasilkan BUMDes kembali untuk kesejahteraan masyarakat dan mendukung program produktif,” jelasnya.
Ia menambahkan, transparansi dan profesionalitas menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan usaha desa.
Baca Juga : Desa Muara Wis Perkuat Layanan Lansia Lewat Program Kolaboratif Sicekatan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, turut mengapresiasi perkembangan BUMDes Loa Duri Ilir. Ia menilai desa tersebut berhasil menunjukkan bahwa potensi lokal dapat menjadi kekuatan besar ketika dikelola secara terencana dan melibatkan masyarakat.
“BUMDes bukan sekadar unit usaha, tetapi sistem ekonomi yang tumbuh dari partisipasi masyarakat. Desa yang mampu mengelola potensinya dengan tepat akan lebih cepat mencapai kemandirian,” ungkap Arianto.
Pemerintah Kabupaten Kukar sendiri terus memberikan pendampingan melalui pelatihan manajemen, inovasi usaha, hingga strategi pemasaran agar pengelola BUMDes semakin adaptif menghadapi dinamika pasar.
Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal
Fakhri menuturkan bahwa penguatan BUMDes juga membuka peluang kerja baru bagi warga desa. Sektor wisata dan agrowisata yang berkembang kini tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan kemampuan warga dalam pelayanan dan pengelolaan usaha.
Keberhasilan BUMDes Loa Duri Ilir menjadi bukti nyata bahwa kemandirian ekonomi desa dapat diraih melalui pengelolaan potensi lokal yang matang, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Arianto menambahkan, “Jika setiap desa mampu menerapkan pola ini, maka kemandirian ekonomi berbasis lokal bukan lagi sekadar slogan, tetapi menjadi kenyataan.”
