0%
logo header
Senin, 27 Maret 2023 13:42

Lorong Wisata Kota Makassar, Upaya Pemerintah Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Chaerani
Editor : Chaerani
Masyarakat menikmati salah satu lorong wisata yang ada di Kota Makassar. Pengembangan lorong wisata oleh Pemkot Makassar didorong menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat. (Dok. Istimewa)
Masyarakat menikmati salah satu lorong wisata yang ada di Kota Makassar. Pengembangan lorong wisata oleh Pemkot Makassar didorong menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pengembangan lorong wisata (Longwis) didorong Pemerintah Kota Makassar sebagai upaya dalam mengembangkan perekonomian masyarakat lorong. Pasalnya kehidupan masyarakat di Kota Anging Mammiri ini pada umumnya kebanyakan berasal dari lorong.

“Jadi keberadaan lorong wisata yang sebelumnya bernama lorong garden ini bukan hanya menciptakan lorong yang bersih dan asri, tetapi juga bagaimana mengembangkan perekonomian masyarakat. Itulah mengapa pengembangan lorong wisata ini menjadi salah satu program prioritas Bapak Wali Kota Makassar Moh. Ramadhan Pomanto ditengah kepemimpinannya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Mahyuddin saat diwawancarai media, kemarin.

Ia menyebutkan, pada 2022 lalu Pemerintah Kota Makassar telah mengembangkan 1.095 lorong wisata dari total 8.000 lorong yang ada di Makassar. Kemudian di 2023 ini sebagai komitmen Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh. Ramadhan Pomanto dan Wakilnya Fatmawati Rusdi akan mengembangkan sekitar 1.000 lorong wisata lagi. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memajukan kemandirian masyarakat lewat lorong wisata.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Komitmen Pemkot Makassar dalam RPJMD itu menargetkan ada 5.000 lorong wisata yang akan dikembangkan. Apalagi di lorong wisata itu semua elemen ada di dalamnya, bukan hanya melibatkan kelompok wanita tani untuk menanam seperti di lorong garden, tetapi semuanya, baik pemudanya, baik masyarakatnya, hingga kelompok pengusahanya terlibat untuk meningkatkan penghidupan masyarakat,” terangnya.

Pengembangan lorong yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, utamanya dalam terwujudkan kemandirian ekonomi masyarakat secara tidak langsung ikut mendorong peningkatan kota yang lebih baik.

“Jika kondisi dalam lorongnya baik, maka tentu kondisi masyarakatnya akan baik. Hal ini akan mempengaruhi kondisi kota yang lebih baik, begitu pun dengan sebaliknya. Makanya bapak wali kota kita mengembangkan lorong sebagai titik awal mengembangkan kota menjadi lebih baik,” sebutnya.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Sementara, Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin Marzuki Dea menilai, lorong wisata yang dikembangkan Pemerintah Kota Makassar cukup baik dan menarik, apalagi jika didukung dengan faktor-faktor penentunya.

“Dalam wilayah kota seperti Makassar ini, memang pemerintahnya harus menemukan strategi-strategi jitu yang dapat dijadikan wadah untuk implementasi kebijakan yang pro rakyat. Dimana rakyat sebagai pelaku utamanya mulai dari hulu ke hilir untuk program-program ekonomi yang dibutuhkan masyarakat sekitar, serta masyarakat lainnya. Sehingga tercipta value chain (rantai nilai) antar masyarakat penyedia sesuatu (barang atau jasa), pihak yang memperdagangkan dan pihak pengguna,” katanya.

Kemudian pada pengembangan lorong wisata dinilai merupakan satu subyek dan atau obyek kebijakan yang yang dapat dieksplore sebagai alat kebijakan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi rakyat di dan disekitar atau lingkungan lorong, khususnya maupun masyarakat lainnya sebagai konsumen. Hanya saja dalam hal ini memang ada beberapa syarat yang harus terpenuhi.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Di antaranya sebut Prof Marzuki, adanya sarana atau obyek yang menarik untuk diusahakan (dikomersilkan), adanya usaha komoditas tertentu, adanya pelaku usaha yang jelas serta paham bagaimana usaha yang dikembangkan bisa berkelanjutan, serta ada support yang berkelanjutan dari pemerintah kota atau pelaku lainnya untuk menjaga keberlanjutan kegiatan.

“Hal penting lainnya yang juga jadi perhatian adalah menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan, serta adanya pihak yang mensupport dari sisi pemasaran atau memperdagangkan produk (jika ada). Termasuk adanya bantuan penyediaan fasilitas teknologi informasi yang baik sebagai media promosi,” kata Prof Marzuki lagi.

Tapi yang lebih utama lagi lanjutnya, adalah para pihak yang ada di lorong (masyarakat) yang akan menyiapkan atau mengadakan obyek wisata atau pengembangan usaha lainnya harus sudah siap dan terlatih untuk menjadi pelaku. Tujuannya agar kegiatan tersebut terus berjalan secara berkelanjutan.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Jadi bukan hanya karena ada program pemerintah maka masyarakat terlibat, jika tidak langsung ditinggalkan. Jadi memang buka hal mudah untuk diwujudkan program tersebut, harus memang semua pihak terkait sudah menyadari bahwa apa yang diusahakan pemerintah adalah kegiatan yang memang menjadi target, niat dan kebutuhan mereka. Jadi bukan karena hanya didorong oleh adanya program-program pemerintah yang sifatnya terbatas waktu dan kesempatan,” tegasnya.

Sehingga tentunya apa yang sudah dilaksanakan dan diprogramkan Pemerintah Kota Makassar melalui kehadiran lorong wisata ini adalah strategi yang baik. Tinggal bagaimana program kerja tersebut jelas bagi semua pihak, terutama bagi masyarakat di lorong, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lainnya secara berkelanjutan.

Terpisah, Dewan Lorong Wisata Milenial Pintu Nol Universitas Hasanuddin, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea Abdul Aziz mengaku, keberadaan lorong wisata ini selain membantu terciptanya tatanan lorong yang bersih, indah dan asri juga sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian warga di lorong.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Di lorong wisata ini kita dibina bagaimana menciptakan lingkungan lorong tidak hanya bersih, tetapi juga didorong bagaimana bisa menjaga keamanan dan kenyamanannya. Kemudian pembentukan kelompok tani, pembinaan kewirausahaan bagi pemuda, dan lainnya yang tujuannya bersifat membantu kemandirian ekonomi keluarga atau masyarakat,” terangnya singkat.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646