REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Seorang kakek lansia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, puluhan tahun hidup di rumah yang tidak layak huni.
Kakek lansia ini bernama Daeng Dammang (74) tahun, warga Jalan Pajjukukang, RT 006/RW 002, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Rumahnya jauh dari kata layak, selain bangunannya kumuh, rumah yang setiap harinya ditempati berteduh kakek Dammang ini nyaris ambruk.
Baca Juga : Gerak Cepat, Lurah Barombong Kerahkan Petugas untuk Bersihkan Tumpukan Sampah yang Meresahkan Warga
Kata warga, kakek Lansia 74 tahun itu sudah puluhan tahun hidup sebatang kara, makan dan minumnya dari belas kasih tetangga.
“Sudah lamami tinggal sendirian, kita mami sama tetangga yang biasa kasi makan dan minumnya kalau tidak memasak,” kata Warda, tetangga kakek lansia.
Warda menjelaskan jika Selama hidup, sang kakek lansia tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah, apalagi mendapatkan bantuan.
Baca Juga : Miris! Jalan Poros di Kelurahan Barombong Makassar Jadi Tempat Pembuangan Sampah
“Sepengetahuan kami, kakek Dammang tidak pernah mendapat perhatian pemerintah, apalagi mendapatkan bantuan,” pungkasnya.
Jangankan bantuan seperti beras sembako hingga BLT, kartu jaminan kesehatan gratis saja kakek Dammang tidak punya.
Berbeda yang disampaikan oleh mantan ketua RT 06, Irba, ia menuturkan selama menjabat sebagai ketua RT, ia yang sering mencari dan memberikan bantuan kepada kakek Dammang.
Baca Juga : Puluhan Rumah di Barombong Kota Makassar Rusak Diterjang Angin Kencang, Gubernur Sulsel Kirim Bantuan
“Dulu saya sering kasih bantuan, baik secara pribadi maupun dari titipan orang lain, itu saat saya jadi ketua RT, namun sejak masa jabatan saya sebagai ketua RT habis, saya sudah tidak tidak lagi bisa bantu, apalagi saya sudah tidak punya penghasilan tetap,” jelasnya Irba.
Sementara itu, kakek lansia bernama Dammang yang ditemui di rumuh gubuknya mengungkap jika ia tidak memiliki pekerjaan tetap.
Ia hanya sesekali dipanggil sebagai buruh nelayan, jika tidak ada yang panggil melaut, ia hanya berdiam diri di rumahnya.
Baca Juga : Aksi Sosial, Puluhan Pemuda di Barombong Kota Makassar Bersihkan Got yang Tersumbat
“Biasa saya pergi memancing ikan di laut bantu-bantu nelayan kalau dipanggil. Tapi kalau tidak ada panggil, saya di rumah saja,” terangnya.
Rumah seluas tiga meter persegi itu tanpa air bersih hingga kamar mandi menjadikan kakek Dammang terpaksa menumpang di rumah tetangga.
Jika hujan turun, kakek Dammang kebasahan lantaran atap rumahnya bocor.
Baca Juga : Aksi Sosial, Puluhan Pemuda di Barombong Kota Makassar Bersihkan Got yang Tersumbat
Warga biasanya meminta kakek Dammang mengungsi ke rumah kerabat daripada bertahan di rumahnya kebasahan akibat air hujan.
Bahkan rumahnya sering terendam jika air laut pasang.
“Biasa saya tidak turun di rumah, kalau hujan atau naik air pasang saya memilih berdiam diri saja di rumah,” jelasnya.
Baca Juga : Aksi Sosial, Puluhan Pemuda di Barombong Kota Makassar Bersihkan Got yang Tersumbat
Kakek lansia 74 tahun ini juga mengatakan dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan ataupun perhatian dari pemerintah.
“Tidak pernah sama sekali saya dapat bantuan ataupun perhatian dari pemerintah,” ucapnya dengan bahasa Daerah Makassar.
Kini kakek Dammang lansia yang hidup sebatang kara ini harus menjalani hari harinya di rumah gubuk Reok tidak layak huni ini. (*)
