0%
logo header
Senin, 25 Agustus 2025 13:04

Makassar, Palopo dan Parepare Jadi Daerah Penyaluran Kredit UMKM Terbesar di Sulsel

Chaerani
Editor : Chaerani
Kiri ke Kanan: Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK dan LMS OJK Provinsi Sulselbar Arif Machfoed, dan Direktur Pengawasan LJK OJK Sulselbar Budi Susetiyo, dalam Jurnalis Update OJK Sulselbar, di Kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Kiri ke Kanan: Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK dan LMS OJK Provinsi Sulselbar Arif Machfoed, dan Direktur Pengawasan LJK OJK Sulselbar Budi Susetiyo, dalam Jurnalis Update OJK Sulselbar, di Kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Makassar, Palopo hingga Kota Parepare mencatat yang terbesar di wilayah Sulawesi Selatan. Dimana hingga Juni 2025 penyaluran kredit sektor UMKM sebesar Rp61,62 triliun.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch. Muchlasin menyebutkan bahwa jumlah penyaluran kredit di Kota Makassar mencapai Rp23,87 triliun dengan share 38,74 persen. Sementara, secara jumlah debitur yang telah mengakses kredit di kota tersebut sebanyak 261,770 debitur.

“Berdasarkan data debitur di bank maupun non bank jumlah debitur UMKM kita sebanyak 917.957, dan Makassar menjadi kota terbanyak pertama debitur di sektor UMKMnya,” terangnya, dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Lanjut Muchlasin, daerah lainnya dengan penyaluran kredit UMKM terbanyak yakni Kota Palopo sebesar Rp3,58 triliun dengan share 5,81 persen. Adapun jumlah debitur UMKM di kota tersebut sebanyak 44,725 debitur atau berada diposisi keempat dengan jumlah debitur terbanyak di Sulawesi Selatan. Sementara, Kota Parepare penyaluran kredit UMKMnya sebesar Rp3,14 triliun dengan share 5,09 persen.

“Saat ini jumlah debitur UMKM di Parepare sebanyak 31,579 debitur. Secara sebaran kota ini masuk 15 besar atau berada diperingkat 11,” terangnya.

Adapun daerah dengan akses kredit UMKM terendah yakni Kabupaten Luwu sebanyak Rp59,507 triliun, Kabupaten Toraja Utara yang mencapai Rp75,794 triliun, dan Kabupaten Luwu Timur sebanyak Rp207,065 triliun.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Ia melanjutkan, secara sebaran di Sulawesi Selatan hingga 2023 mencatat 1.574.446 pelaku UMKM. Adapun daerah terbanyak berada di Kota Makassar dengan kontribusi sebesar 211,496 pelaku UMKM atau 13,43 persen, disusul Jeneponto dengan 158,265 pelaku UMKM atau 10,05 persen, dan Takalar diangka 8,49 persen atau 133,668 pelaku UMKM-nya.

“Adapun jumlah debitur yang mengakses kredit modal usaha bagi UMKM terbanyak berada di Kota Makassar, menyusul Kabupaten Luwu Utara sebanyak 54,449 debitur, dan Gowa 50,621,” terangnya.

Sebelumnya, Muchlasin mengungkapkan bahwa penyaluran kredit sektor UMKM di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan positif. Penyalurannya didominasi pada ke sektor usaha mikro atau dengan pengajuan kredit dibawah Rp1 miliar.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Dimana sebanyak 853.374 pelaku UMKM sektor mikro telah mengakses kredit modal usaha dengan total penyaluran sekitar Rp34 triliun dengan share 55,30 persen

“Dari 917.957 debitur atau total UMKM yang ada, kredit usaha mikro memang mendominasi. Hal ini menandakan bahwa usaha mikro kita mendapatkan pembiayaan yang lebih besar daripada usaha kecil maupun menengah,” katanya.

Sementara, secara total penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan mencapai Rp61,62 triliun dengan share 37,53 persen dari penyaluran kredit pada bank umum (BU) sebesar Rp164,18 triliun. Pada penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan tercatat mengalami pertumbuhan sekitar 1,37 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Ada pertumbuhan meskipun melambat sebesar 1,37 persen, dimana Juni 2024 sebesar Rp60,72 triliun,” terangnya.

Kemudian, penyaluran kredit lainnya disusul ke sektor UMKM kecil sebesar Rp18,5 triliun dengan share 30,06 persen dan menjangkau 60.428 debitur. Selanjutnya, untuk sektor UMKM menengah ke 4.335 pelaku usaha (debitur) dengan total penyaluran sekitar Rp9 triliun atau share 14,63 persen.

Adapun jika dilihat secara pertumbuhan kredit UMKM sektor mikro tumbuh melambat sekitar 0,23 persen. Adapun penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni di sektor usaha kecil sebesar 6,07 persen, sementara penyaluran kredit ke sektor usaha menengah mengalami penurunan atau terkontraksi -3,30 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646