REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Masyarakat Sulawesi Selatan saat ini dinilai makin melek terhadap produk investasi. Hal ini ditunjukkan pada capaian transaksi saham yang mengalami peningkatan cukup tinggi secara tahunan.
“Sampai dengan Juni 2025, akumulasi transaksi saham tercatat mencapai Rp13,05 triliun. Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode Juni 2024 yang hanya Rp9,36 triliun,” terang Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam keterangannya, kemarin.
Selain itu, peningkatan inklusi masyarakat Sulawesi Selatan terhadap produk pasar modal juga tumbuh cukup signifikan yang tercermin dari pertumbuhan Single Investor Identification (SID). Dimana hingga Juni 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 16,25 persen year on year (yoy) atau sebanyak 427.336 SID.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Dengan capaian ini Provinsi Sulawesi Selatan berada di posisi ketujuh dengan total SID terbanyak secara nasional,” terangnya.
Sementara, pada capaian investor pasar modal masih di dominasi oleh investor reksadana yang mencapai 406,130 SID, menyusul investor saham sebanyak 147,532 SID, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 19,051 SID. Namun pertumbuhan SID tertinggi berada di portofolio saham dengan pertumbuhan sebesar 28,69 persen.
“Khusus saham juga meningkat 28,69 persen secara SID dari Juni 2024 sebanyak 114,642 SID menjadi 147,532 SID di Juni 2025,” jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Kemudian, Reksadana yang mengalami pertumbuhan 15,38 persen atau naik dari 352,004 SID ke 406,130 SID pada posisi terakhir. Sementara, pada capaian SBN tumbuh 14,31 persen atau di Juni 2024 hanya 16,666 SID.
“Kinerja industri pasar modal di periode Juni tahun ini termasuk yang tertinggi dan terbesar jika melihat dari angka growth SID-nya,” tegasnya.
Menurut Muchlasin, tingginya peningkatan investor maupun transaksi saham di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai tertarik dan banyak untuk menggunakan produk investasi.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Khusus saham dari jumlah SID-nya sekitar 147 ribu mengartikan ada 5 persen masyarakat kita yang sudah tertarik untuk berinvestasi jika dilihat dari jumlah penduduk di Sulsel. Selain bertambah jumlah investornya juga pada transaksinya,” tutupnya.