0%
logo header
Kamis, 24 April 2025 05:23

Masyarakat Sulsel Makin Melek Gunakan QRIS, Transaksi Tembus Rp967,30 Miliar

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatanı, Rizki Ermadi Wimanda, di sela-sela Halal Bihalal BI Sulsel bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Perbankan dan Mitra, di Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, kemarin. (Dok. Humas BI Sulsel)
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatanı, Rizki Ermadi Wimanda, di sela-sela Halal Bihalal BI Sulsel bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Perbankan dan Mitra, di Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, kemarin. (Dok. Humas BI Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat akselerasi perkembangan positif pada penggunaan transaksi digital masyarakat. Hal ini terlihat pada bertambahnya jumlah merchant, volume pengguna, hingga nilai transaksi yang terus meningkat.

Salah satunya pada nilai transaksi penggunaan QRIS di Sulawesi Selatan hingga Februari 2025 berhasil mencapai Rp967,30 miliar atau mengalami pertumbuhan 111,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Capaian ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat serta pelaku usaha untuk beralih ke transaksi digital,” terang Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatanı, Rizki Ermadi Wimanda, di sela-sela Halal Bihalal BI Sulsel bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Perbankan dan Mitra, di Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, kemarin.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Selain besaran transaksi masyarakat lewat QRIS, pertumbuhan lainnya juga ditunjukkan pada volume transaksi-nya yang mencapai 7,87 juta transaksi atau tumbuh sebesar 134,42 persen secara tahunan. Capaian ini juga dianggap sebagai dukungan penuh perbankan dalam memanfaatkan besarnya generasi produktif di Sulawesi Selatan.

“Untuk itu, kami apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh perbankan atas kontribusinya dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran,” terang Rizki.

Ia mengakui bahwa akselerasi perkembangan QRIS ini terjadi baik secara nasional maupun daerah. Sepanjang 2024, implementasi QRIS menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta, dan merchant sebanyak 35,85 juta. Volume dan nominal transaksi tumbuh signifikan, mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya juga memperkenalkan terkait fitur terkini QRIS Tap. Dimana, QRIS Tap merupakan inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang sudah tertanam di ponsel sehingga memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dengan EDC merchant. Fitur ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transaksi cepat dan massal, sehingga sangat relevan bagi sektor transportasi, ritel, parkir, dan layanan publik lainnya.

QRS Tap menjadi bagian dari tujuh fitur utama QRIS yang sudah ada dan telah resmi diluncurkan secara nasional pada 14 Maret 2025 lalu oleh Gubernur Bank Indonesia.

“Usai peluncuran secara resmi, kami akan mengakseleraskan penggunaan QRIS Tap ini bagi masyarakat Sulawesi Selatan melalui beberapa program termasuk edukasi dan sosialisasi,” jelasnya.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Perluasan implementasi QRIS Tap di Sulawesi Selatan ini akan didorong secara massif. Apalagi dengan melihat karakteristik wilayah dinilai memiliki potensi besar untuk diperluas. Antara lain, banyaknya populasi muda yang melek digital, tingginya penetrasi smartphone, besarnya jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta dukungan visi misi transformasi digital kepala daerah.

Rizki menjelaskan, QRIS Tap ini nantinya dapat dilakukan untuk berbagai sektor, baik transaksi P2B (Person to Business) seperti belanja di foodcourt, cafe dan restoran, maupun transaksi P2G (Person to Government) seperti pembayaran parkir, iuran sampah, kebersihan dan lainnya.

“Saat ini terdapat sembilan Penyedia Jasa Pembayaran (PP) di Sulawesi Selatan yang telah menyediakan fitur ORIS Tap. Untuk itu, Bank Indonesia mengajak agar para PIP yang telah siap ini berkolaborasi bersama dalam memperluas penerapan QRIS Tap di berbagai sektor,” terangnya.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Lanjutnya, melalui Halal Bihalal dengan tema “Momentum Sinergi Penguatan Ekosistem Pembayaran Digital dan Stabilitas Sistem Keuangan Sulawesi Selatan” ini diharapkan bukan hanya sekadar ajang silaturahmi. Namun juga menjadi upaya memperkuat sinergi untuk pencapaian transformasi digital sistem pembayaran.

“Sebab upaya ini akan mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital, serta menjaga stabilitas sistem keuangan di wilayah ini,” katanya.

Selain itu menjadi simbol kolaborasi nyata dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien yang sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua, Fuad Zaen mengungkapkan, berdasarkan data per 31 Maret 2025, sebanyak 99.97 persen rekening simpanan di Sulawesi Selatan telah dijamin penuh oleh LPS. Jaminan ini diberikan sesuai ketentuan Undang-Undang, dengan batas hingga Rp2 milar per nasabah per bank.

Dimana selama memenuhi beberapa kriteria yang ada. Pertama, tercatat dalam pembukuan bank. Kedua, tingkat suku bunga tidak melebihi tingkat penjaminan LPS, dan ketiga tidak terlibat dalam tindak pidana perbankan.

“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan memperkuat stabilitas sistem keuangan, seiring dengan penguatan mandatnya dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P25K3),” terangnya.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Lebih lanjut, LPS berharap sinergi dengan insan perbankan di Sulawesi Selatan dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk menabung di bank. Selain itu, penting adanya kebersamaan dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan digital dan menjamin kepercayaan publik, terhadap industri keuangan.

“Dengan dukungan seluruh pihak, termasuk industri perbankan, Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi wilayah yang semakin digital, semakin inklusif, dan semakin siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” harap Fuad.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646