0%
logo header
Minggu, 21 Agustus 2022 10:29

Mendagri Lantik Kasat Manggala dan Kasat Bina Pelatihan Praja IPDN, Tito Karnavian: Stop Kekerasan

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat melantik Kepala Satuan Manggala Praja IPDN dan Kepala Satuan Bina Pelatihan Praja IPDN, Jumat (19/08/2022). (Foto: Istimewa)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat melantik Kepala Satuan Manggala Praja IPDN dan Kepala Satuan Bina Pelatihan Praja IPDN, Jumat (19/08/2022). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka mendukung kegiatan penyelenggaraan operasional pendidikan dan efektivitas kinerja organisasi, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian melantik Kombes Pol Singgamata, sebagai Kepala Satuan Manggala Praja IPDN menggantikan Brigjen Pol Doddy Marsidy.

Sedangkan Kombes Pol John Carles Edison Nababan, dilantik sebagai Kepala Satuan Bina Pelatihan Praja IPDN menggantikan Brigjen Pol Herman Sikumbang yang sebelumnya bertugas di IPDN.

Pada kesempatan ini Mendagri memberikan apresiasi yang tinggi kepada Rektor IPDN Hadi Prabowo atas inovasi dan perubahan yang diberikan selama menjabat sebagai Rektor IPDN.

Baca Juga : Subsidi Penerbangan, Mendagri Apresiasi Kebijakan Gubernur Sulsel Tangani Inflasi

Mendagri pun mengingatkan kedua Kasat IPDN ini untuk turut memberikan inovasi kepada IPDN.

“Lakulan revisi materi setiap tahunnya, ada pelajaran dasar dan ada pelajaran baru yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan. Jadi harus selalu diupgrade terutama terkait norma-norma baru, sistem politik baru, perundang-undangan dan lain sebagainya,” ujar Tito.

Mendagri juga memberikan arahan kepada IPDN melalui Kasat Manggala dan Kasat Bina Pelatihan untuk mengundang para praktisi, akademisi dan influencer yang dapat memberikan motivasi yang baik bagi para praja.

Baca Juga : Di Hadapan Mendagri, Gubernur Andi Sudirman Paparkan Program Penanganan Inflasi di Sulsel

Tak hanya itu, Mendagri juga kembali mengingatkan IPDN untuk tetap konsisten menjaga marwah lembaga yang anti kekerasan.

“Stop kekerasan tapi pendisiplinan harus tetap jalan, seperti budaya disiplin tepat waktu,menjaga kebersihan dan budaya-budaya lainnya. Pendisiplinan bukan hanya pendekatan soft, tapi juga bisa berupa teguran dan tindakan fisik seperti squat jump atau sit up,” ujarnya.

Penulis : Wahyu Widodo
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646