0%
logo header
Kamis, 27 Maret 2025 23:56

Menghapus Stigma, Jurnalis di Parepare Diberi Pemahaman Mendalam tentang HIV/AIDS

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ket: Pelatihan Jurnalis di Parepare untuk menghapus stigma tentang ODHA
Ket: Pelatihan Jurnalis di Parepare untuk menghapus stigma tentang ODHA

REPUBLIKNEWS.CO.ID, PAREPARE – Sejumlah jurnalis di Kota Parepare mengikuti pelatihan jurnalistik bertema HIV/AIDS di Auditorium RS dr Hasri Ainun Habibie, Kamis (27/3/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman media dalam menyampaikan informasi yang akurat serta mengurangi stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Pelatihan ini diinisiasi oleh Yayasan Pendampingan Kesehatan Terpadu (YPKT) dengan dukungan dari AIDS Healthcare Foundation (AHF). Acara dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur RS Hasri Ainun Habibie, dr Linda Iriani Raflus, M.Kes. Hadir pula Ketua YPKT Abdul Risal, Wadir Keuangan dan Administrasi RS Ainun drg Andi Lustmahria Mars, serta para pemateri, di antaranya Shanti Syafaat, Mustafa Mappangara, dan Hardianti.

Dalam sambutannya, dr Linda menekankan pentingnya peran media dalam membentuk persepsi masyarakat terkait HIV/AIDS. Ia berharap jurnalis dapat menyajikan berita yang edukatif dan tidak memperkuat stigma negatif.

Baca Juga : Halo Parepare, Inovasi Anak Muda untuk Bantu UMKM Lokal Go Digital

“Media memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat. Kita ingin menghilangkan diskriminasi terhadap ODHA dengan menyampaikan informasi yang benar,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penanganan HIV/AIDS kini telah menjadi program nasional, dengan pendekatan yang lebih terbuka dibandingkan sebelumnya.

“Saat program ini pertama kali dijalankan, banyak pasien yang enggan terbuka karena takut stigma. Kini, dengan kemajuan teknologi medis, ODHA dapat menjalani hidup sehat, bahkan memiliki keturunan yang bebas dari infeksi,” jelasnya.

Baca Juga : Aktivis Sorot Indonesia Desak Kejaksaan Usut Ulang Dugaan Penyalahgunaan Dana Rumdis Ketua DPRD Parepare

Sementara itu, Ketua YPKT Abdul Risal menekankan pentingnya pemahaman yang benar terkait HIV/AIDS, termasuk cara penularannya. Ia mengajak jurnalis untuk membantu meluruskan informasi yang keliru di masyarakat.

“Banyak hoaks tentang HIV/AIDS yang beredar. Jurnalis harus memahami prinsip dasar penularan agar dapat menyampaikan informasi yang tepat,” katanya.

Ia juga menjelaskan konsep ESSE (Exit, Survive, Sufficient, Enter) sebagai prinsip penularan HIV, yang perlu dipahami dalam pemberitaan agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.

Baca Juga : DPRD Parepare Soroti Izin Indomaret Nurussamawati, CV Ihram Berjaya Tegaskan Semua Dokumen Sah dan Terbit Resmi dari PTSP

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis dalam menyampaikan berita yang objektif dan bertanggung jawab mengenai HIV/AIDS, serta membantu membangun kesadaran masyarakat tanpa stigma dan diskriminasi.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646