0%
logo header
Rabu, 08 November 2023 12:41

Mengkhawatirkan! Margahayu, Desa Pangan yang Terancam Produktivitas Sawahnya

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Kepala Desa Margahayu, Rusdi. (Foto: Budi Kurniawan / Republiknews.co.id)
Kepala Desa Margahayu, Rusdi. (Foto: Budi Kurniawan / Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Desa Margahayu menjadi pangkalan vital produksi pangan. Dengan luas lahan sawah mencapai 400 hektar, desa ini sebelumnya menjadi penopang utama kebutuhan pangan untuk penduduk lokal maupun wilayah sekitarnya.

Namun, bayangan kelam mengintai belakangan ini, produktivitas sawah menurun tajam. Ada dua masalah mendasar yang memicu hal ini, serangan hama yang merusak tanaman padi serta sulitnya akses dan mahalnya pupuk.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengungkapkan beragam hama yang menyerang tanaman padi, seperti wereng, tikus, dan burung. Serangan hama ini menyebabkan pertumbuhan tanaman padi terhambat dan hasil panen menurun.

Baca Juga : Warga Margahayu Rayakan HUT ke-43 dengan Pawai Pembangunan dan Semangat Gotong Royong

“Hasil panen rata-rata dari 1 hektar yang seharusnya 4 ton, dalam beberapa tahun terakhir hanya mencapai 2 ton. Penanganan hama oleh masyarakat kurang optimal,” ujar Rusdi pada Rabu (08/11/2023).

Selain hama, petani di Margahayu juga berhadapan dengan masalah pupuk. Rusdi menyebutkan bahwa pupuk subsidi yang seharusnya menjadi hak petani seringkali tidak tersedia atau jumlahnya tak mencukupi. Akibatnya, petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi yang harganya jauh lebih tinggi.

“Hanya sekitar 75% petani yang masih aktif karena biaya operasional dan pupuk yang mahal. Mendapatkan pupuk subsidi melalui proses yang rumit karena pendataan di dinas tidak maksimal,” jelasnya.

Baca Juga : 17 Alasan Rakyat Kutai Kartanegara Kembali Pilih Edi Damansyah-Rendi Solihin

Bagi petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi, mereka tak mampu menggarap sawah karena pupuk non-subsidi terlalu mahal.

“Kendala utama dalam pertanian sawah adalah akses pupuk subsidi. Petani yang tak menerima subsidi tidak dapat menggarap sawahnya,” tambahnya.

Rusdi berharap pemerintah memberikan bantuan dan solusi konkret untuk meningkatkan produktivitas sawah serta kesejahteraan petani di desanya.

Baca Juga : Ribuan Warga Kukar Ramaikan Pestapore Edi-Rendi, Bukti Kuat Dukungan Petahana

“Kami berharap pemerintah memberikan bantuan, seperti pupuk subsidi yang memadai, bantuan alat pertanian, serta pendampingan untuk mengatasi serangan hama,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis : Budi Kurniawan
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646