REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara melantik dan mengambil sumpah jabatan pimpinan satuan kerja.
Sebanyak enam orang yang dilantik dan diambil sumpahnya pada jabatan setingkat Deputi Komisioner dan Kepala Departemen OJK. Pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut dilaksanakan, di Kantor OJK, Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jakarta.
Keenam pejabat tersebut masing-masing, Darmansyah sebagai Deputi Komisioner Perencanaan Strategis, Keuangan, Sekretariat Dewan Komisioner dan Logistik, Deden Firman H. sebagai Deputi Komisioner Pengawas Konglomerasi Keuangan, dan I Nyoman Suka Yasa sebagai Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus, Pengawasan Keuangan Derivatif, Bursa Karbon dan Transaksi Efek.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Selanjutnya, M. Maulana sebagai Kepala Departemen Pengawasan Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal Regional, I Made Bagus Tirthayatra sebagai Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal, dan Edi Broto Suwarno sebagai Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek.
Selain itu, OJK juga menetapkan promosi level jabatan Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman menjadi Deputi Komisioner.
“Pelantikan ini merupakan upaya OJK untuk terus melakukan penguatan dan pengembangan organisasi sesuai amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (PPSK) dalam bidang pengawasan sektor jasa keuangan (SJK) peningkatan edukasi dan pelindungan konsumen,” terang Mirza, dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Dengan pengisian posisi strategis ini, OJK menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola organisasi, menjaga stabilitas sektor keuangan, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan nasional.
“OJK meyakini dengan dukungan jajaran pejabat yang baru dilantik, kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat dapat semakin erat,” ujarnya.
Sehingga hal tersebut diharapkan mampu menciptakan ekosistem keuangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.