REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Memperingati Hari Ibu tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Sulsel melaksanakan seminar dengan tema pengasuhan positif Perempuan Parlemen di Hotel Claro, Makassar, Selasa (23/12/2025).
Turut hadir selaku narasumber psikolog Oki Asokawati dan Rukiana Novianti, Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi dan Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi menyampaikan bahwa kegiatan seminar Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Sulsel dalam rangka memperingati Hari Ibu.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Kegiatan hari ini ada dua, yakni seminar soal pengasuhan positif perempuan parlemen, pelantikan pengurus Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Sulsel periode 2024-2029, serta pelantikan Kaukus DPRD kabupaten kota,” katanya.
Cicu, sapaan karibnya, menilai jika peranan perempuan dalam era digitalisasi harus bisa melihat tantangan dan peluang. Apalagi menurutnya, Kaukus Perempuan Parlemen merupakan politisi perempuan dari partai politik yang berbeda-beda sehingga hadir juga dengan warna yang berbeda-beda.
“Perempuan memberikan warna di politik jadi harus juga mampu memperjuangkan hak dan aspirasi perempuan di parlemen. Pengurus kaukus yang baru dilantik ini juga siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dalam melaksanakan berbagai program,” tambahnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara itu, Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Sulawesi Selatan periode 2025-2029, Andi Nirawati menegaskan pentingnya memperkuat peran perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun politik.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih terbatasnya ruang, perlindungan, dan keadilan yang dirasakan perempuan di berbagai sektor kehidupan.
“Sebagai perempuan Sulawesi Selatan, saya kerap merasakan keprihatinan sekaligus kesedihan ketika melihat masih banyak perempuan yang belum mendapatkan ruang, perlindungan, dan keadilan yang layak. Perasaan inilah yang mendorong saya menerima amanah sebagai ketua KPP Sulsel,” ujar Andi Nirawati.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Ia mengakui, memimpin Kaukus Perempuan Parlemen bukanlah tugas yang ringan. Namun demikian, ia optimistis tantangan tersebut dapat dihadapi melalui kerja kolektif lintas latar belakang, agama, dan partai politik.
Menurutnya, perempuan tidak seharusnya ditempatkan hanya sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek strategis yang turut menentukan arah kebijakan.
Sejumlah kajian, kata dia, menunjukkan bahwa meningkatnya partisipasi perempuan dalam ekonomi dan politik berbanding lurus dengan penguatan kesejahteraan sosial dan stabilitas demokrasi.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
Bahkan, negara-negara yang memiliki keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam pengambilan keputusan terbukti mampu melahirkan kebijakan yang lebih responsif terhadap isu pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan lingkungan hidup.
“Perjuangan menghadirkan perempuan dalam ruang strategis bukan sekadar soal representasi, tetapi merupakan kebutuhan bangsa,” tegasnya.
Andi Nirawati juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan setiap kebijakan yang lahir di Sulawesi Selatan benar-benar berpihak pada kepentingan perempuan, anak, dan keluarga.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
Anggota DPRD Sulsel ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang adil, aman, dan manusiawi bagi generasi mendatang.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Kaukus Perempuan Parlemen tidak hanya menjadi wadah organisasi semata, melainkan harus menjadi gerakan kolektif yang menyatukan pengalaman, data, serta praktik terbaik di lapangan.
Dengan begitu, perempuan tidak hanya hadir sebagai penerima kebijakan, tetapi juga sebagai pengambil keputusan.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Kaukus Perempuan Parlemen Sulawesi Selatan harus menjadi ruang kolaborasi lintas partai dan lintas latar belakang, tempat lahirnya tokoh-tokoh perempuan, baik di tingkat daerah maupun nasional,” kata politisi Gerindra itu.
Ia pun mengajak seluruh perempuan parlemen dan mitra strategis untuk menjadikan KPP sebagai ruang refleksi, pemikiran, dan aksi nyata, sekaligus pusat harapan bagi perempuan Indonesia.
“Mari kita berjuang bersama, menyatukan visi dan langkah, untuk menghadirkan kebijakan yang adil, inklusif, dan berkeadaban. Dengan kebersamaan, perempuan mampu menjadi kekuatan perubahan bagi Sulawesi Selatan dan Indonesia,” tutupnya. (*)
