REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Beragam indikator penanganan pandemi belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Salah satu indikator yang harus diwaspadai adalah naiknya keterisian rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Saat ini sudah menyentuh angka 31 persen.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo pun berharap agar pemerintah tetap berupaya melakukan penguatan layanan fasilitas kesehatan, khususnya pada faskes rujukan Covid-19. Misalnya dengan menambah jumlah tenaga kesehatan, obat-obatan, alat kesehatan, tempat tidur, ICU, ventilator dan oksigen.
Menurut Bamsoet, ketersediaan komponen faskes tersebut harus dapat mengimbangi jumlah pasien yang ditangani. Ia pun meminta pemerintah bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kepala rumah sakit untuk melaksanakan pelayanan pasien dengan strategi yang tepat guna menekan lonjakan keterisian rumah sakit yang ada.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
“Termasuk mengoptimalkan faskes primer seperti puskesmas, klinik dan telemedisin untuk penanganan dan pemantauan pasien tanpa gejala atau bergejala ringan yang melakukan skema isolasi mandiri dirumah,” kata Bamsoet, Senin (14/2/2022).
Dengan begitu, katanya, diharapkan skema tersebut menjadi strategi pilihan yang baik khususnya bagi pasien gejala berat hingga kritis dalam memperoleh perawatan intensif.
“Saya juga mengimbau masyarakat yang tidak bergejala ataupun yang bergejala ringan agar melakukan isolasi mandiri dan terpadu, sebagai upaya dalam mengurangi beban faskes hingga nakes,” tambahnya.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Selain itu, Bamsoet juga meminta komitmen pemerintah daerah dan kepala rumah sakit untuk terus memantau dan meng-update keterisian rumah sakit diwilayahnya. Tugas lainnya adalah memperhatikan keseimbangan proporsi ketersediaan ruang perawatan, kasus yang ditangani dengan nakes yang bertugas. (*)