REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Museum Balla Lompoa menjadi lokasi kunjungan peserta QRIS Budaya Jelajah Nusantara yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan di Kabupaten Gowa.
Pada kegiatan ini peserta diajak menjelajahi budaya, kuliner, seni, dan tradisi Sulawesi Selatan sambil menjalankan misi digitalisasi sistem pembayaran. Di tahun ini jelajah nusantara berfokus di lima destinasi yang ada di lima daerah. Antara lain, Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Gowa di Museum Balla Lompo, Kota Makassar, Kabupaten Jeneponto hingga Bulukumba.
Program Qris Budaya Jelajah Nusantara BI Sulsel adalah bagian dari program nasional QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI). Program ini bertujuan untuk mengolaborasikan digitalisasi sistem pembayaran dengan promosi budaya lokal, termasuk di Sulawesi Selatan. Program ini melibatkan generasi muda dan konten kreator untuk menjelajahi budaya dan kuliner lokal, sambil mengedukasi masyarakat tentang kemudahan dan efisiensi transaksi digital melalui QRIS dan BI-FAS.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Kami mewakili pemerintah daerah tentunya menyatakan dukungan terhadap pemanfaatan Museum Balla Lompoa sebagai lokasi kunjungan dari BI Sulsel melalui program yang ada,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbud Gowa, Ikbal Thiro, dalam keterangannya, kemarin.
Kegiatan tersebut menghadirkan peserta untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya lokal sekaligus mendorong pemanfaatan QRIS sebagai sistem pembayaran digital dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga, peserta QRIS Budaya Jelajah Nusantara di Kawasan Musuem Balla Lompoa ini merupakan momentum penting untuk memperkenalkan sejarah dan tradisi Kerajaan Gowa kepada khalayak luas.
“Museum Balla Lompoa adalah ikon budaya yang menyimpan jejak kejayaan Kerajaan Gowa. Dengan dijadikannya museum ini sebagai lokasi kunjungan peserta QRIS Budaya Jelajah Nusantara, tentu akan semakin memperkuat peran Balla Lompoa sebagai pusat promosi sejarah, budaya, sekaligus destinasi wisata unggulan,” ujar Ikbal Thiro.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Menurutnya, kolaborasi dengan BI Sulsel tidak hanya memberikan dampak positif bagi promosi budaya, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk beradaptasi dengan sistem transaksi digital yang lebih modern.
“Selain memperkenalkan budaya, kegiatan ini juga mendukung transformasi digital di sektor pariwisata. Peserta bisa menikmati pengalaman budaya sekaligus belajar memanfaatkan QRIS dalam transaksi, yang pada akhirnya memberi nilai tambah bagi pelaku usaha lokal,” tambahnya.
Ikbal menegaskan, Disparbud Gowa akan terus mendorong agar Museum Balla Lompoa menjadi ruang yang hidup, bukan hanya untuk edukasi sejarah, tetapi juga sebagai lokasi berbagai kegiatan strategis yang memberi manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Dengan adanya kunjungan peserta QRIS Budaya Jelajah Nusantara, diharapkan Museum Balla Lompoa semakin dikenal, tidak hanya sebagai situs sejarah, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang terus berkembang di Kabupaten Gowa.