0%
logo header
Senin, 25 September 2023 21:01

Museum Balla Lompoa Jadi Pilihan Wisman Berwisata Sejarah di Gowa

Chaerani
Editor : Chaerani
Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri didampingi Kabid Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro saat menerima kunjungan Guru besar dan akademisi ilmu hukum di University of the Western Cape, Afrika Selatan Prof Najma Moosa, di Musuem Balla Lompoa, Juni 2023 lalu. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri didampingi Kabid Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro saat menerima kunjungan Guru besar dan akademisi ilmu hukum di University of the Western Cape, Afrika Selatan Prof Najma Moosa, di Musuem Balla Lompoa, Juni 2023 lalu. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Musuem Balla Lompoa menjadi destinasi sejarah dan kebudayaan Kabupaten Gowa yang terus dilirik wisatawan. Utamanya bagi wisatawan mancanegara.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa sepanjang periode Januari hingga Agustus 2023 tercatat sebanyak 17.290 wisatawan yang telah berkunjung ke Musuem Balla Lompoa.

Dari data tersebut sekitar 385 adalah wisatawan mancanegara dari berbagai negara. Kemudian, sisanya sebanyak 16.905 orang adalah wisatawan domestik dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

“Museum Balla Lompoa memang sering kali kedatangan wisatawan mancanegara, bahkan sering menjadi lokasi pertemuan kegiatan-kegiatan yang sifatnya internasional,” kata Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri dikonfirmasi, Senin, (25/09/2023).

Ia mengungkapkan, di Musuem Balla Lompoa juga sebelumnya pernah kedatangan Guru Besar Afrika Selatan Prof Najma Moosa. Selain itu menjadi tempat kunjungan peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 pada Juni 2023 lalu. Dimana dalam kepesertaan MNEK 2023 ini dihadiri sekitar 36 negara, antara lain Myanmar, Filipina, India, Republik Korea, Selandia Baru, Qatar, Inggris, Brazil, Kamboja, China, Bangladesh, Kenya, Prancis, Australia, Sri Lanka, Turki, Chili, Oman, Fiji, Kanada, Pakistan, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Kemudian, Rusia, Brunei Darussalam, Singapura, Belanda, Jepang, Thailand, Vietnam, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

“Tentunya kami sangat membuka ruang yang sangat besar jika ingin berkunjung di Musuem Balla Lompoa, atau ingin menjadikan lokasi ini sebagai tempat berkegiatan, sebab menjadi potensi bagi kami dalam mempromosikan Balla Lompoa, apalagi saat ini keberadaannya telah menjadi situs Cagar Budaya,” terang mantan Kepala Bagian Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa ini.

Kedepan, pihaknya pun terus melakukan perbaikan hingga pembenahan secara bertahap agar menjadikan Museum Balla Lompoa semakin dimintai untuk dikunjungi wisatawan, serta menjadi pilihan bagi mereka yang ingin belajar sejarah dan kebudayaan Kabupaten Gowa.

“Selain dari APBD, kita juga kerap kali mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kemendikbud untuk anggaran pembenahan museum atau kawasan museum. Salah satunya tahun ini kita membuat taman bunga agar semakin menambah keindahan kawasan bagi pengunjung,” terangnya.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Sebelumnya, Guru besar dan akademisi ilmu hukum di University of the Western Cape, Afrika Selatan Prof Najma Moosa mengatakan, dirinya sangat kagum dan takjub dengan segala peninggalan-peninggalan yang ada di dalam Musuem Balla Lompoa. Termasuk peninggalan Tuanta Salamaka Ri Gowa Syekh Yusuf Al-Makassari.

“Saya melihat Alquran yang ada dalam peninggalan Raja Tambora itu sama dengan yang ada disini. Intinya banyak hal seperti gambar Syekh Yusuf yang ada disini, tongkat pemberian dari Pemerintah Afrika Selatan, dan lainnya,” katanya di sela-sela kunjungannya pada Juni 2023 lalu.

Ia pun akan menjadikan seluruh peninggalan yang disaksikan di Musuem Balla Lompoa ini untuk menjadi refrensi tambahan. Utamanya dalam membuat buku lanjutannya terkait Syekh Yusuf.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Sementara, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan dalam rangka memudahkan wisatawan yang berkunjung ke Musuem Balla Lompoa, salah satunya melalui pemanfaatan pengembangan digital.

Dimana hal ini diterapkan dengan menyiapkan barcode pada sejumlah koleksi yang ada di museum. Fungsi barcode yang ada pada puluhan koleksi tersebut akan memberikan informasi terkait sejarah koleksi dan ditawarkan dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

“Pengembangan penggunaan barcode ini pun kita kerjasamakan dengan Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) sebagai pihak yang menyiapkan sistemnya,” katanya.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Koleksi yang telah di barcode adalah koleksi-koleksi utama yang ada di Museum Balla Lompoa. Antara lain, riwayat tentang Raja-raja Gowa yang pernah berkuasa, kemudian mahkota raja atau Salokoa dan aksesoris lainnya, dan senjata-senjata tajam tradisional yang dipergunakan di zaman kerajaan Gowa.

“Termasuk juga beberapa pakaian-pakaian adat yang menjadi koleksi kami di Museum Balla Lompoa,” terang Ikbal lagi.

Kedepan, pihaknya pun menargetkan seluruh koleksi yang ada di Museum Balla Lompoa bisa diakses wisatawan hanya dengan melalui barcode. Sehingga wisatawan yang datang akan lebih mudah mendapatkan informasi yang ada pada setiap koleksinya. Termasuk wisatawan mancanegara karena telah didesain dengan informasi menggunakan bahasa inggris.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Selain itu kata Ikbal, perbaikan Museum Balla Lompoa juga dilakukan melalui pembaharuan beberapa sistem dan perbaikan tata letak koleksi dengan menyiapkan tempat penyimpanan koleksi (lemari) yang baru.

“Selain itu juga ada beberapa sistem yang kita perbarui seperti tata letak koleksi yang saat ini mungkin sudah jenuh di lihat pengunjung, itu kita perbaiki dengan merubah tata letak dan membuat beberapa lemari yang baru,” katanya.

Terutama lanjutnya, pada tempat penyimpanan koleksi mata uang kuno yang ada di Museum Balla Lompoa yang jumlahnya sekitar 265 keping itu dibuatkan lemari khusus. Sehingga lebih elegan dan lebih elok saat dilihat pengunjung.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Intinya kita akan terus melakukan perbaikan dan modernisasi sesuai perkembangan yang ada agar Museum Balla Lompoa semakin dimintai untuk dikunjungi. Apalagi kami selalu mendapatkan dukungan bantuan melalui DAK Kemendikbud,” terang Ikbal.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646