REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah dan Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin, berbuka puasa bersama ratusan penyandang disabilitas, di Baruga Karaeng Pattingaloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (28/05/2019).
Mereka berasal dari Permata (Perhimpunan Mandiri Kusta Indonesia), PPDI Sulsel, HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), Gergatin, Pertuni. Dalam acara ini juga disediakan penerjemah bahasa isyarat.
Nurdin Abdullah menyampaikan, buka puasa ini hadir untuk menjalin tali silaturahmi. “Tentu kita hadir di sini tidak ada perbedaan, kita sama-sama mahluk Allah SWT,” kata Nurdin Abdullah.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Ia mengakui, kegiatannya sepanjang hari merasakan kebersamaan, diantaranya melepas peserta mudik gratis di waktu pagi dan bersama anak jalanan se Kota Makassar di siang hari, dan di waktu petang berbuka puasa bersama para penyandang disabilitas.
“Yang saya kagumi semuanya (mudik gratis) mobil baru semua, bukan mobil bekas, angkutan yang eksektutif, diberikan uang saku. Ini artinya pemerintah hadir,” sebutnya.
Setiap orang, lanjutnya, diberikan kelebihan oleh tuhan. Iapun berterima kasih atas kesediaan para penyandang disabilitas untuk hadir, dan menyampaikan jika sebagai pemimpin akan berlaku adil.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara, Ketua PKK Sulsel, Lies Nurdin, mengatakan, kegiatan seperti ini baik untuk dilakukan. “Mereka juga harus kita perhatikan. Dari Bapak (Pemprov Sulsel), nanti ada perbaikan untuk fasilitas disabilitas. PKKnya belum ada program khusus, namun ini merupakan bukti kepedulian kita,” jelas Lies.
Nurdayati, selaku juru bahasa isyarat menyatakan, bahwa dirinya hadir untuk menyampaikan agar pesan gubernur dalam sambutannya kepada para penyandang disablitas mudah dipahami.
Sementara itu, dalam tauziahnya, Ustadz Ashar Tamanggong menyampaikan, bahwa sisa waktu di akhir Ramadan untuk diisi dengan amaliah Ramadan. Seorang penyandang disabilitas harus bersyukur karena dibalik kekurangan mereka terdapat kelebihan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Selanjutnya, Nurdin Abdullah bersama 300 penyandang disabilitas ini Shalat Maghrib dan santap malam bersama. Gubernur juga belajar bahasa isyarat langsung dari mereka. (rls)
