REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAROS – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah meminta agar santri dan santriwati pondok pesantren tetap mengikuti perkembangan teknologi dan harus terhindar dari pengaruh negatif.
Hal itu diungkapkan NA saat peringatan milad ke 17 penamatan Pesantren Nahdatul Ulum Soreang Maros, yang bertajuk “Pesantren merajut moderasi Islam untuk kemandirian dan kemajuan bangsa”, pada Sabtu (20/07/2019).
Dalam sambutannya, Prof. Nurdin Abdullah menyampaikan, bila anak-anak yang mengenyam pendidikan di pondok harus mengikuti perkembangan tehknologi tapi harus terhindar dari pengaruh negatif.
Baca Juga : Pemkab Gowa Dapat Bantuan Pembangunan Rp500 Miliar dari Pemprov Sulsel di Puncak HJG
“Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, tapi saya kira anak-anak ku yang ada di pesantren memiliki filter,” ungkap Prof. Nurdin Abdullah dalam sambutannya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap, selain anak-anak di pondok pesantren belajar bahasa arab, juga diharapkan belajar bahasa Inggris untuk menjawab tantangan zaman.
“Saya kagum dengan anak-anak yang tampil tadi malam di (Pembukaan Forum Anak Nasional) ada anak-anak yang bisa berbahasa Inggris dan berbahasa Arab,” ujar alumni Universitas Jepang itu.
Baca Juga : Terima 175 Ribu Benih, Gowa Masuk Lokus Pengembangan Komoditas Kentang
Selain berbicara mengenai sumber daya manusia, ia juga berbicara mengenai keberlanjutan pembangunan di Pondok Pesantren Nahdatul Ulum kedepan.
“Saya tadi mendengar progres pengembangan pembangunan selama 17 tahun. Semoga terus berkembang dan semoga kurikulum kita terus mengikuti perkembangan,” kata alumnus Unhas Makassar ini.
Menurut Prof. Nurdin Abdullah, fasilitas kelas, ruang asmara, ruangan pertemuan ini menjadi sesuatu penting, karena ini pemerintah juga menunggu apa usulan dari Pesantren Nahdatul Ulum untuk dianggarkan tahun 2020 mendatang.
Baca Juga : Husniah Talenrang Nilai Gerakan ASS Percepat Penurunan Stunting di Daerah
“Insya Allah tahun 2020 kita akan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan. Tahun 2020 kita akan memasukkan dalam APBD Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (Latif)
